YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) menargetkan penghimpunan dana zakat secara nasional mencapai Rp 1 triliun.
Target tersebut menjadi fokus pembahasan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu 2026 yang mengusung tema “Penguatan Inovasi Sosial yang Terintegrasi, Berdampak, dan Berkelanjutan.”
Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, mengatakan bahwa rakernas merupakan agenda tahunan untuk menyusun rencana strategis penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional periode 2026–2030.
“Lazismu bersyukur menjadi lembaga yang rutin membuat rencana anggaran dan belanja. Ini bukti kepatuhan terhadap tata kelola yang diamanahkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ujarnya saat Grand Opening Rakernas Lazismu melalui keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025).
BACA JUGA : EMT Muhammadiyah Resmi Terverifikasi WHO, Jadi Tim Medis Darurat Internasional Pertama dari Indonesia
BACA JUGA : Kisah Antropolog Jepang Mitsuo Nakamura, Belajar Islam dari Warga Muhammadiyah
Mujadid Rais menjelaskan, Lazismu kini berada pada fase transisi menuju 2027, tahun menjelang Muktamar Muhammadiyah berikutnya. Dinamika geopolitik nasional dan global turut memengaruhi arah kebijakan serta strategi inovasi sosial yang akan dijalankan.
“Penguatan inovasi sosial ini merupakan refleksi dari Risalah Islam Berkemajuan. Kita tidak boleh vakum di tengah perubahan sosial, tetapi harus melakukan ijtihad dan tajdid agar setiap program memberi solusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Dia menambahkan, tema rakernas tahun ini menjadi landasan integrasi data dan ekosistem program Lazismu di seluruh Indonesia.
“Tidak relevan jika satu entitas berjalan sendiri tanpa bisa mengukur dampak program. Karena itu, kita perkuat sistem terintegrasi agar manfaatnya berkelanjutan,” tegasnya.
BACA JUGA : Muhammadiyah Ingatkan Bahaya Penyalahgunaan Kekuasaan di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia
BACA JUGA : Dua Peserta Diklatsar Muhammadiyah Dievakuasi di Lereng Merapi Akibat Kelelahan
Hingga September 2025, Lazismu secara nasional telah menghimpun dana ZISKA (Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Keagamaan Lainnya) sebesar Rp 582 miliar, atau 92 persen dari target tahunan.
Jumlah itu diproyeksikan meningkat menjadi Rp 668 miliar hingga Desember. Dari total tersebut, Rp 516 miliar sudah tersalurkan kepada masyarakat dan diperkirakan mencapai Rp 620 miliar pada akhir tahun.
“Semua itu diberikan untuk masyarakat yang membutuhkan agar memberi nilai manfaat yang luas dan berkelanjutan,” papar Mujadid Rais.