Dinkes Sleman Turunkan Angka Stunting Jadi 4,2%, Ternyata Ini Rahasianya

Selasa 28-10-2025,14:25 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

SLEMAN, diswayjogja.id - Masalah stunting di Kabupaten Sleman tidak hanya terkait angka, tetapi juga pola asuh dan asupan gizi yang diterima anak sejak dini. 

dr. Cahya Purnama, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, menekankan bahwa pemberian makanan bergizi harus dimulai bahkan sebelum kehamilan.

“Remaja putri tidak boleh mengalami anemia, ibu hamil harus terhindar dari kekurangan energi kronis, dan bayi harus mendapatkan gizi seimbang agar tidak mengalami stunting,” katanya dalam jumpa pers di loby gedung lama Setda Sleman, Selasa (28/10/2025).

Ketidakadekuatan asupan ini bisa muncul akibat pola asuh yang kurang tepat. 

Anak yang diasuh oleh pihak lain, seperti kakek-nenek, ART, atau kerabat karena orang tua bekerja, juga memerlukan pemahaman tentang cara memberikan asupan yang benar. 

“Pola asuh yang baik sudah berkali-kali disosialisasikan, namun ternyata belum sepenuhnya ditindaklanjuti dengan baik di masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA : Angka Stunting di Kulon Progo Jadi Sorotan, Pemkab Perkuat Strategi Penanganan Terpadu

BACA JUGA : DPRD DIY Dorong Percepatan Penanganan Stunting, Setiap Kelurahan di Yogyakarta Dapat Rp 100 Juta

Dinas Kesehatan berharap peran media menjadi bagian penting dalam menyebarkan informasi ini. Dengan informasi yang tepat, keluarga dapat lebih memahami pentingnya nutrisi yang adekuat bagi anak dan ibu hamil. 

"Kami berharap teman-teman media dapat membantu menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pemberian asupan yang baik untuk mencegah stunting," jelasnya. 

Data terbaru menunjukkan angka stunting di Sleman pada 2025 berada di 4,2%, sedikit menurun dari 4,41% pada 2024. 

Penurunan ini patut diapresiasi, tetapi ia menekankan bahwa keberhasilan jangka panjang bergantung pada pola asuh, kualitas asupan, dan kesadaran keluarga.

Menurutnya, kolaborasi antara keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan anak mendapatkan gizi seimbang. 

“Asupan yang tepat sejak dini akan menjadi investasi kesehatan generasi mendatang,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Wamendiktisaintek Fauzan Ajak Kampus Aktif Atasi Kasus MBG dan Stunting

Kategori :