BACA JUGA : Pengambilan Pupuk Subsidi di Sleman Dikenakan Biaya Administrasi, Begini Respon dari Pemkab
Ia menjelaskan, kuota pupuk subsidi untuk Sleman mencakup tiga jenis utama, yakni Urea, NPK, dan pupuk organik.
Dari total kuota yang ada, pupuk Urea menjadi yang paling besar dengan alokasi mencapai sekitar 700 ton.
“Kuota untuk Sleman, secara detail, untuk pupuk Urea sekitar 700-an ton. Jenisnya meliputi Urea, NPK, dan pupuk organik,” jelasnya.
Menurutnya, sistem penebusan pupuk kini dibuat lebih sederhana agar petani tidak kesulitan saat mengambil haknya.
Jika sebelumnya petani harus membawa berkas administrasi panjang, kini cukup menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Mekanisme penebusan pupuk subsidi sekarang jauh lebih mudah, cukup dengan menggunakan KTP. Namun di lapangan, masih ada petani yang lupa jadwal penebusannya,” imbuhnya.
BACA JUGA : Turun Dibanding Tahun 2024, Inilah Rincian Alokasi Pupuk Subsidi di Bantul untuk Tahun 2025
BACA JUGA : Usulan Pupuk Bersubsidi 2025 Diprediksi akan Selesai Tepat Waktu, Begini Kata Kepala DP3 Kabupaten Sleman
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi agar para petani tidak terlambat menebus pupuk dan bisa mengoptimalkan penggunaannya sesuai masa tanam.
Upaya ini juga sejalan dengan program pemerintah daerah dalam mengembalikan potensi komoditas lokal yang mulai berkurang akibat perubahan zaman.
“Ini merupakan upaya kita untuk mengembalikan kejayaan tanaman kelapa yang karena kemajuan zaman semakin berkurang,” sebutnya.
Dengan penebusan yang lebih mudah dan pengawasan berlapis, pemerintah berharap sistem distribusi pupuk bersubsidi di Sleman semakin transparan, tepat sasaran, dan mampu mendukung produktivitas pertanian di berbagai wilayah.