“Pendekatan afirmatif seperti ‘Wah, kamu sudah hebat!’ kami gunakan agar anak merasa termotivasi, bukan terbebani saat salah mengucapkan kata,” terang Zufar.
BACA JUGA : GIK UGM Hadirkan Pameran 'Mampir Gelanggang', Sajikan 138 Karya Visual dari 18 Seniman
BACA JUGA : Fermaze UGM, Mengubah Limbah Ayam Jadi Suplemen Bernutrisi untuk Peternakan Ramah Lingkungan
Melalui uji coba lapangan bersama anak-anak usia 4–12 tahun, tim menemukan hasil yang signifikan. Beberapa anak yang sebelumnya tidak bisa membedakan pelafalan huruf seperti K, T, dan D menunjukkan kemajuan setelah mengikuti pelatihan dengan aplikasi ini.
“Selama empat bulan program, kami melihat peningkatan kemampuan bicara dan kejelasan pelafalan pada anak-anak yang rutin berlatih menggunakan Kata Kita,” jelas Zufar.
Aplikasi ini saat ini telah digunakan oleh 15 anak dari WKCP dan dapat diunduh bersamaan dengan akses website pelengkap untuk orang tua. Tim berharap, ke depan Kata Kita dapat dikembangkan lebih luas dan digunakan oleh komunitas terapi wicara di berbagai daerah.
“Tujuan kami sederhana, menghadirkan solusi digital yang membantu anak-anak dengan keterlambatan bicara agar tetap bisa belajar dengan gembira,” tutup Zufar.