SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah menetapkan tahun 2025 sebagai momentum penting dalam dunia pendidikan nasional, yakni tahun penuntasan sertifikasi guru.
Target besar pun dipasang, yaitu sebanyak 800 ribu guru di seluruh Indonesia dapat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada periode ini.
Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pendidikan Profesi Guru (PPG), Ditjen GTKPG, Kemendikbudristek, Didik Budiantoro, menegaskan bahwa target ini sekaligus menjadi upaya percepatan peningkatan kualitas guru di Indonesia.
“Tahun ini target kita lebih besar lagi, yaitu 800 ribu guru. Karena tahun ini kita tetapkan sebagai tahun penuntasan sertifikasi guru, khususnya guru dalam jabatan,” katanya di Sleman, Senin (22/9/2025).
Ia menekankan, profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan hati yang luhur.
Menurutnya, sertifikasi dan peningkatan kompetensi bukan hanya untuk kepentingan administrasi, melainkan demi pengabdian yang lebih besar bagi anak bangsa.
BACA JUGA : Guru PAUD Masih Jadi Anak Tiri, DPR Dorong Aturan Jelas Soal Kesejahteraan
BACA JUGA : PPG Jadi Ukuran Profesionalisme Guru, PPG Agama Tetap di Bawah Kemenag
“Profesi guru bukan hanya pekerjaan, tetapi panggilan jiwa yang mulia. Kami yakin, dengan mengikuti workshop ini, Bapak-Ibu akan mendapat tambahan kompetensi, integritas, dan semangat baru yang nantinya bermuara pada peningkatan kualitas anak didik kita,” ucapnya.
Didik menilai bahwa kunci transformasi pendidikan ada pada peningkatan kompetensi guru.
Dengan adanya PPG, guru tidak hanya memperoleh penguatan keterampilan, tetapi juga jaminan peningkatan kesejahteraan yang berdampak langsung pada kualitas pembelajaran di kelas.
“Seperti yang disampaikan tadi, kompetensi adalah kunci. Dengan adanya PPG, selain kompetensi Bapak-Ibu meningkat, kesejahteraan juga ikut meningkat. Harapannya, pada akhirnya kualitas pendidikan anak-anak kita pun semakin baik,” tuturnya.
Data Kemendikbudristek menunjukkan bahwa pada 2023 baru sekitar 46–47 persen guru yang memiliki sertifikat pendidik. Kondisi ini dianggap masih jauh dari harapan.
“Maka target 800 ribu guru tahun ini adalah tantangan sekaligus peluang besar untuk meningkatkan jumlah guru tersertifikasi di Indonesia,” ujarnya.
BACA JUGA : Abdul Mu’ti Tegaskan Bantuan Sekolah Hanya Pendukung, Guru TK dan Sertifikasi Jadi Prioritas