Era AI Makin Maju, Muhammadiyah Ingatkan Pentingnya Peran Humanis Guru
Seorang guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis Muhammadiyah di Kota Yogyakarta tengah melakukan proses pembelajara di kelas pada awal semester pelajaran tahun pelajaran baru.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Di tengah derasnya perkembangan teknologi digital dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Irwan Akib, menekankan bahwa peran guru tetap tidak tergantikan.
Irwan menuturkan bahwa kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, dan guru menjadi aktor utama dalam membentuk generasi berkarakter, cerdas, dan berdaya saing.
Karena itu, dia menekankan bahwa teknologi tidak boleh menjadikan posisi guru sekadar pelengkap dalam proses belajar-mengajar.
“Guru bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk akhlak, kepribadian, dan menjadi teladan bagi peserta didik,” ujarnya bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Guru Nasional, Selasa (25/11/2025).
BACA JUGA : Era AI Tantang Dunia Pendidikan, UNU Jogja Tekankan Kurikulum Berbasis Kemanusiaan
BACA JUGA : Wabup Sleman Tegaskan, Guru Hebat Kunci Generasi Berdaya Saing
Menurut Irwan, kompetensi guru harus terus diperkuat dalam empat dimensi penting, yakni akademik, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Keempatnya menjadi fondasi profesionalitas guru sekaligus bekal menghadapi tantangan baru di era digital yang sangat dinamis.
Meskipun berbagai inovasi digital dan AI telah merambah ruang kelas, Irwan menegaskan bahwa teknologi hanyalah alat bantu. Guru tetap menjadi figur utama dalam pengasuhan, pembimbingan nilai, hingga memberikan interaksi humanis yang tidak dapat digantikan oleh mesin.
“Di era digital, guru harus adaptif, namun tetap menjaga dimensi kemanusiaan. Teknologi tidak boleh menggeser fungsi guru sebagai pembimbing bahkan konselor bagi siswa,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan pentingnya literasi digital dan etika teknologi, baik bagi guru maupun siswa. Minimnya pemahaman terhadap penggunaan teknologi dapat berujung pada penyalahgunaan, plagiasi digital, hingga menurunnya kemampuan berpikir kritis.
BACA JUGA : Insentif Guru MBG Rp100 Ribu Tuai Sorotan, Disdik Sleman Minta Mekanisme Diperjelas
BACA JUGA : Guru Ngaji Ditemukan Meninggal di Kamar Ponpes Bantul, Polisi Sebut Tidak Ada Tanda Kekerasan
Dalam kesempatan tersebut, Irwan turut mendorong terbentuknya ekosistem pendidikan yang memuliakan profesi guru. Menurutnya, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru harus berjalan beriringan dan menjadi agenda jangka panjang untuk memperkuat kualitas pendidikan nasional.
“Semakin maju sebuah bangsa, semakin mulia pula posisi gurunya. Maka peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru harus menjadi agenda berkelanjutan,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: