Soroti Soal Sampah, Kedai Kebun Forum Gelar Pameran 'Uwuhmu Tekan Ndi'

Selasa 26-08-2025,13:01 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kedai Kebun Forum menggelar pameran dokumentasi bertema sampah bertajuk "Uwuhmu Tekan Ndi" di Galeri Kedai Kebun, yang berlangsung selama dua pekan, 25 Agustus hingga 6 September 2025. 

Direktur Kedai Kebun Forum, Yustina Neni, menjelaskan pameran ini menampilkan dokumentasi pengelolaan limbah dan sebagai ruang berbagi pengalaman warga dalam mengolah sisa konsumsi sehari-hari.

Pameran dokumentasi ini diikuti peserta tidak hanya dari Kota Yogyakarta saja namun di seluruh DIY, baik oleh individu, keluarga, kelompok, mupun komunitas.

“Kesulitan mengelola limbah itu nyata. Tapi justru kesulitan itulah yang memotivasi kami untuk menghadirkan pameran ini. Supaya kita saling menguatkan, tidak cepat putus asa, dan terus mencari cara kreatif mengurangi sisa konsumsi,” jelas Neni saat pembukaan pameran, Senin (25/8/2025) petang.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Targetkan Program Mas Jos Dapat Mereduksi 20 Persen Volume Sampah

BACA JUGA : Terjunkan Alat Berat, Normalisasi Sungai di Kota Yogyakarta Mulai Dilakukan

Kegiatan pameran ini juga menampilkan foto, video, karya olahan limbah, hingga pertunjukan teater bertema sampah. 

Mulai dari ecobrick, kerajinan plastik bekas, hingga kompos organik dipamerkan sebagai bukti bahwa sampah bisa bernilai.

Salah satu peserta dari Koperasi Makaryo Adi Katon, Wuri Rahmawati mengatakan pengalamannya dalam membantu mengolah sampah rumah tangga yang diangkut langsung dari warga. 

Namun, ia menyebutkan ada beberapa kendala, terutama untuk mengatasi dominasi sampah organik dan residu yang belum sepenuhnya terserap sebagai kompos atau pakan maggot.

BACA JUGA : Warga Cokrodiningratan Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Tabungan Lewat Budidaya Maggot

BACA JUGA : Sri Sultan Bertemu Hasto di Balai Kota, Bahas Penanganan Sampah dan Normalisasi Sungai

“Setiap usaha pantas diapresiasi, sekecil apa pun. Karena dengan usaha bersama, kota ini bisa terhindar dari darurat sampah. Jika diperlukan untuk adanya kolaborasi kami siap bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menuntaskan permasalahan sampah di Kota Yogya,” tuturnya. 

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Hermawan, menyebutkan persoalan sampah semakin mendesak pasca penutupan TPA Piyungan yang selama ini menjadi lokasi pembuangan akhir Kota Yogyakarta dan sekitarnya. 

“Ketika TPA ditutup, kita sempat menghadapi darurat sampah. Semua depo penuh dan kota dipenuhi timbunan. Alhamdulillah dalam dua bulan bisa kita atasi, tapi tantangannya belum selesai. Sampah yang masuk setiap hari meningkat dari 180 ton menjadi lebih dari 250 ton, sementara kapasitas pengolahan hanya sekitar 180 ton,” terangnya. 

Kategori :