Berbagai penampilan seni tradisional turut memeriahkan suasana, mulai dari musik gamelan hingga tari-tarian klasik, menegaskan identitas budaya DIY yang menjadi roh dari keistimewaan itu sendiri.
BACA JUGA : Anggarkan Rp5 Miliar Dana Keistimewaan, Pemkot Yogyakarta Bakal Bangun Rusunawa Empat Lantai
BACA JUGA : Dana Keistimewaan, Terdistribusi ke OPD Pemda DIY dan Kabupaten dan Kota Hingga Kalurahan
Sementara Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menekankan bahwa keistimewaan bukan sekadar simbol atau status, tetapi amanah yang harus dijaga melalui kerja nyata dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat.
"Keistimewaan ini adalah anugerah sekaligus tanggung jawab. Kita harus terus menjaga dan mengembangkan budaya, tradisi, dan kearifan lokal kita. Jangan sampai keistimewaan ini hanya tinggal nama, tetapi harus benar-benar hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta," terangnya.
Wawan juga mengajak generasi muda untuk aktif terlibat dalam pelestarian budaya. Menurutnya, perkembangan zaman yang serba cepat sering kali membawa tantangan bagi kelestarian nilai-nilai tradisi.
"Oleh karena itu, perlu ada upaya kreatif untuk mengenalkan budaya kepada generasi milenial dan Gen Z dengan cara yang relevan, menarik, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi," tandasnya.