Komunitas Sastra Yogyakarta Hadirkan Rekomendasi Kuat untuk Perkuat Ekosistem Literasi

Selasa 05-08-2025,17:02 WIB
Reporter : Kristiani Tandi Rani
Editor : Syamsul Falaq

“Pemerintah perlu memfasilitasi penerbitan karya komunitas serta mendistribusikannya ke perpustakaan sekolah dan taman bacaan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Fairuzul Mumtaz selaku kurator FSY 2025, menekankan pentingnya peningkatan kolaborasi antar komunitas. Ia melihat kecenderungan komunitas untuk bekerja sama lebih sering dengan pihak luar daripada sesama komunitas.

“Kolaborasi antar komunitas masih minim. Komunitas sastra cenderung menggandeng lembaga pemerintah atau swasta, bukan sesama komunitas,” jelasnya.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Terima Rapor Kinerja Keuangan dan Fisik, Hasto Sebut Keep On The Track

BACA JUGA : Badan Geologi Kementerian ESDM Tetapkan 20 Lokasi Geopark Nasional dan Kawasan Cagar Alam Yogyakarta

“Padahal, kolaborasi ini penting agar komunitas tidak menjadi eksklusif dan bisa saling berbagi pengetahuan dalam kegiatan produktif,” sambungnya.

Ia mengusulkan bahwa festival seperti FSY bisa menjadi contoh ruang kolaborasi antar komunitas yang nyata dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung perlunya peningkatan apresiasi terhadap komunitas sastra dalam bentuk pelibatan aktif dalam program pemerintah atau representasi dalam event nasional.

"Apresiasi tak selalu harus berupa penghargaan material. Bisa juga dengan kepercayaan mengelola program atau mewakili daerah dalam forum sastra nasional dan internasional,” imbuhnya. 

Rekomendasi kelima adalah soal pembaruan data komunitas sastra.  Minimnya kejelasan indikator dan data valid menjadi hambatan besar dalam pemetaan dan penguatan komunitas.

BACA JUGA : Dukung Sumbu Filosofi Yogyakarta, Pemkot Yogyakarta Mulai Normalisasi Sungai Agustus 2025

BACA JUGA : Ada Sejumlah Festival Budaya di Kota Yogyakarta Digelar Awal Agustus 2025, Ini Jadwalnya

"Validasi dan validitas data komunitas sastra masih jadi persoalan. Harus ada upaya lebih serius untuk memperbarui data ini secara berkala,” tandasnya.

Kedua narasumber sepakat bahwa rekomendasi ini tak hanya relevan untuk Yogyakarta, tetapi juga bisa menjadi model pengembangan komunitas sastra di daerah lain.

Kategori :