YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Milad Pimpinan Pusat (PP) 'Aisyiyah ke-108 mengusung ketahanan pangan yang telah menjadi prioritas pembangunan yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Ketua Umum PP 'Aisyiyah, Salmah Orbayinah, mengungkapkan ketahanan pangan merupakan isu krusial dalam pembangunan, apalagi pada tahun 2002 Indonesia masih berada di peringkat 69 dari 113 negara dalam Indeks Ketahanan Pangan Global (GFSI).
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan RPJMN pada delapan misi Presiden atau Asta Cita Presiden, tepatnya Asta Cita 2, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
"Indonesia masih dihadapkan pada problem ketahanan pangan yang disebabkan antara lain oleh keterbatasan lahan pertanian, perubahan iklim, penurunan produktifitas, menurunnya jumlah petani dan kurangnya regenerasi petani, hingga masalah kualitas pangan," ungkap Salmah dalam konferensi pers di Kantor PP 'Aisyiyah Yogyakarta, Senin (19/5/2025).
BACA JUGA : Lewat Program RBI, Kementerian PPPA Libatkan 'Aisyiyah Berdayakan Perempuan dan Perlindungan Anak
BACA JUGA : Kolaborasi UMY, UMS dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia, Begini Caranya
Salmah juga menyebutkan swasembada pangan telah menjadi program prioritas satu dari 17 program prioritas dan tercakup dalam delapan program hasil cepat terbaik.
Untuk itu, pada Milad 'Aisyiyah ke-108, mengusung tema 'Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah Menuju Ketahanan Nasional'.
Disebutkan Qaryah Thayyibah merupakan desa yang baik atau unggul, di mana gerakan nasional 'Aisyiyah untuk mewujudkan desa yang berkemajuan sehingga tercipta masyarakat yang maju, adil, makmur, dan bermartabat.
"Gerakan Qaryah Thayyibah mencakup berbagai aspek kehidupan, baik itu pangan, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, keagamaan, hukum, kepemimpinan perempuan, pendidikan politik, hingga lingkungan. Ketahanan pangan menjadi salah satu aspek penting dalam gerakan Qaryah Thayyibah di komunitas," jelasnya.
BACA JUGA : Bangun Pondasi Generasi Emas, PP ‘Aisyiyah Dukung Program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
BACA JUGA : PP ‘Aisyiyah: Momen Hari Ibu, Kasus Kekerasan Perempuan Banyak Belum Terungkap
Salmah menuturkan upaya mewujudkan ketahanan pangan dilakukan 'Aisyiyah, diantaranya mengembangkan Gerakan Lumbung Hidup 'Aisyiyah (GLHA), di mana gerakan itu untuk memanfaatkan lahan pekarangan atau lahan yang tersedia yang dikelola secara individu maupun kelompok untuk budidaya tanaman, ternak, dan ikan.
Sekretaris Umum PP 'Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, mengatakan bhawa GLHA tersebut telah berkembang di 100 kabupaten kota, di mana hasil dari lumbung hidup atau lumbung gizi dimanfaatkan untuk pemenuhan gizi keluarga maupun dibagikan kepada kelompok rentan seperti keluarga dengan anak stuntint, ibu hamil menyusui, lansia, serta difabel.
"Dari GLHA ini, kemudian terjadi peningkatan pengetahuan maupun kapasitas seputar ketahanan pangan, perubahan sikap terhadap tanah dan lingkungan, peningkatan kualitas gizi, adanya ketersediaan pangan, dan meningkatnya pendapatan," katanya.