Kemendes PDT Jalin Kerjasama dengan PP 'Aisyiyah untuk Bareng Bangun Desa

Kemendes PDT Jalin Kerjasama dengan PP 'Aisyiyah untuk Bareng Bangun Desa

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) melakukan pendatanganan MoU dengan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah terkait sinergi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa dan daerah tertinggal, di Universitas 'Aisyiyah (UNISA)--Dok. UNISA

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) melakukan pendatanganan MoU dengan Pimpinan Pusat 'Aisyiyah terkait sinergi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa dan daerah tertinggal, di Universitas 'Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Selasa (20/5/2025).

Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, Salmah Orbayinah dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto.

Menteri Yandri mengaku pentingnya kerjasama MoU dengan PP 'Aisyiyah ini, untuk bersama-sama membangun desa tertingggal.

"Terima kasih kepada Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, ayo kita lakukan gerakan secara menyeluruh di semua sektor di desa, kita sentuh jasmani dan rohaninya, sehingga dakwah dunia dapat, dakwah akhirat dapat, ini kesempatan terbaik karena di bawah Pak Prabowo kita betul-betul membangun desa," ujar Yandri.

BACA JUGA : Siap Dukung Program MBG, Dapur SPPG UNISA Yogyakarta Segera Beroperasi

BACA JUGA : Visi Indonesia Emas 2045, Menteri Pekerjaan Umum Kunjungi Lahan untuk Rusunawa di UNISA Jogja

Menurut Menteri Yandri, desa menjadi primadona di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, bahkan kata-kata desa sampai di sebut di Asta Cita yakni untuk membangun dari desa.

Hal ini disebutnya belum pernah ada di cita-cita atau visi misi pada pemerintahan-pemerintahan sebelumnya. Pembangunan desa ini penting karena menurut Yandri, desa adalah titik strategis bagi pembangunan sebuah negara.

Yandri berharap dengan fokus pembangunan di desa maka desa-desa yang ada di Indonesia akan berkembang. Jangan sampai desa ditinggalkan seperti fenomena yang terjadi di negara tetangga seperti Jepang dan Korea Selatan di mana penduduknya banyak yang meninggalkan desa sehingga banyak desa-desa yang kosong dan banyak permasalahan sosial yang terjadi.

"Kita harus menahan laju urbanisasi desa ke kota, sehingga kita harus lakukan bangun desa bangun Indonesia," katanya. 

BACA JUGA : Milad 'Aisyiyah ke-108, Perkuat Ketahanan Pangan Melalui Gerakan Qaryah Thayibah

BACA JUGA : Soroti Kasus Keracunan MBG, 'Aisyiyah Sebut Kurangnya Kontrol Kualitas

Upaya pemerintah untuk membangun desa ini menurutnya tentu memerlukan banyak tangan dan tenaga karena pemerintah tidak bisa melakukan semuanya sendiri.

"Kita perlu super team karena kita bukan superman, kita butuh keterlibatan dunia kampus dunia usaha, termasuk organisasi masyarakat," terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: