Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam pelaksanaan program PKG DIY tersebut, menekankan pentingnya memandang masyarakat sebagai subjek dalam pelaksanaan program-program kesehatan. Masyarakat bukanlah objek yang harus diatur, melainkan mitra yang perlu dilibatkan secara aktif.
BACA JUGA : HUT ke-51 PPNI Kota Yogakarta, Ratusan Pedagang Pasar Beringharjo Ikuti Cek Kesehatan Gratis
BACA JUGA : Ratusan Buruh Gendong Pasar Beringharjo Ikuti Cek Kesehatan Gratis dan Sembako
“Pastikan semua yang mendaftar terlayani dengan baik. Prosentase sebesar 30% karena baru di mulai, maka diharapkan 70% sisanya akan segera terlayani. Begitupun untuk pendaftar-pendaftar berikutnya. Bisa terlayani dengan baik,” kata Sri Paduka saat menerima Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Kanwil Kemenag DIY di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (18/2/2025).
Menurut Sri Paduka, permasalahan apapun yang ada dalam pelaksanaan program di DIY, harus menerapkan prinsip bahwa masyarakat adalah subjek, bukan objek. Sri Paduka juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dan perangkat daerah dalam program pemeriksaan kesehatan gratis.
Sri Paduka menyarankan agar berbagai stakeholder lainnya dapat berperan aktif dalam mendukung program ini. Perlu jejaring dari banyak stakeholder dan komunikasi yang baik dan melibatkan berbagai pihak. Perlu juga melibatkan tokoh-tokoh setempat, seperti kyai, RT, RW, dan karang taruna, Jaga Warga, dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan.
“Kadang mereka lebih mendengarkan tokoh-tokoh masyarakat. Seperti halnya saat pandemi COVID-19, kita semua memberikan pelayanan kepada masyarakat secara bersama-sama,” tandasnya.