BACA JUGA : Viral Surat Keluarga Madura di Yogyakarta, Kapolda DIY Sebut Persoalan Individu
Kunci Keberhasilan PSIM Jogja
Sementara itu, salah satu pemain PSIM, Ghulam yang masuk babak kedua, mengungkapkan kunci keberhasilan di babak kedua karena mampu membaca celah lawan.
"Kami kesulitan di babak pertama karena lawan bermain rapat. Di babak kedua saat saya masuk, saya berusaha mencoba membaca permainan mereka. Saya mencari celah di pertahanan lawan. Syukur alhamdulillah, kami bisa menang," ujar Ghulam.
Dengan satu langkah lagi menuju Liga 1, PSIM kini mengalihkan fokus penuh ke laga melawan PSPS Riau.
Kemenangan atau hasil imbang akan memastikan mereka kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah penantian panjang.
Dukungan penuh dari suporter Laskar Mataram akan menjadi faktor kunci di Mandala Krida dalam laga hidup-mati tersebut.
Determinasi dari Deltras FC
Tuan rumah memberikan determinasi luar biasa sepanjang babak pertama. Alhasil, PSIM baru mampu membalikkan keadaan dan menang 1-3 atas Deltras FC di babak kedua.
Menurut Erwan, permainan Deltras FC kali ini cukup bagus. Tim asuhannya mendapat tekanan sehingga kesulitan untuk mengembangkan permainan di babak pertama.
Beberapa pergantian pemain dilakukan oleh pelatih asal Magelang tersebut di babak kedua.
Omid Popalzay juga harus ditarik karena mengalami cedera dan digantikan pemain lokal.
“Alhamdulillah perubahan-perubahan yang kita lakukan, pemain yang datang dari bench memberikan pembeda. Itu yang akhirnya bisa memenangkan pertandingan,” kata dia .
Salah satu pemain yang dimasukkan adalah Ghulam Fatkur. Ia baru masuk pada menit ke-62,
“Mungkin kesulitan dari kami, Deltras bermain sangat compact di babak pertama,” ungkapnya.
BACA JUGA : Polda DIY Bongkar Judi Dadu Lewat Medsos, 7 Pelaku Ditangkap di Jateng dan DIY
BACA JUGA : Serikat Pekerja Fisipol UGM Tuntut Pencairan Tukin Dosen ASN Tanpa Diskriminasi
Pahami Strategi Deltras FC
Dikatakan, sebelum laga dia sudah mengerti strategi yang diterapkan tuan rumah.