Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi yang hadir mendampingi Sri Sultan menyebut, sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia atas penghargaan ini.
Penghargaan ini menjadi sesuatu yang luar biasa, karena pada dasarnya proses pengelolaan pembangunan kebudayaan di DIY mendapatkan perhatian dan mendapatkan apresiasi untuk sampai pada tingkat ini.
BACA JUGA : Sinergi PPJI Kota Yogyakarta dan Pemerintah Dukung Pemberdayaan UMKM
BACA JUGA : Dedikasi di Bidang Pendidikan, Haedar Nashir Terima Anugerah Hamengku Buwono IX
Data Pengelolaan Pembangunan di DIY
Selama proses penilaian, Dian mengaku sering dimintai informasi terkait dengan data pengelolaan pembangunan di DIY.
Ia menyebut, anugerah yang diberikan pada DIY ini dipastikan sudah melalui pertimbangan matang dan sesudai prosedur.
"Kementerian memiliki pertimbangan, memiliki prosedur, mekanisme dan juga penilaian terhadap tahap awal yang kemudian disandingkan kepada kami untuk menjadi bagian dari verifikasi dan juga wawancara," kata Dian.
Penghargaan ini menurut Dian adalah tambahan suntikan semangat dan tambahan motivasi untuk kita semakin menguatkan kinerja pengelolaan pembangunan kebudayaan di DIY.
"Apresiasi dan penghargaan bukan muara akhir dan kita terus berproses untuk meningkatkan permulaan lebih baik daripada yang kemarin, dengan tahapan-tahapan yang lebih baik lagi," ungkap Dian.
Festival Seni Berjenjang Yogyakarta
Selain Festival Kebudayaan Yogyakarta, DIY juga memiliki program kebudayaan unggulan yaitu festival seni berjenjang.
Festival seni berjenjang adalah puncak pembinaan seni melalui sistem seleksi berjenjang di kabupaten/kota meliputi sendratari ketoprak, teater langen carita, langen sekar, wayang wong, festival dalang anak dan remaja DIY.
BACA JUGA : SMP Negeri 3 Yogyakarta Resmi Miliki Pocadi, Upaya Tingkatkan Minat Baca dan Literasi Digital Siswa
BACA JUGA : BPOM DIY Temukan Puluhan Produk Makanan yang Rusak di Kulon Progo dan Gunungkidul
Selain itu ada Pasar Kangen, Taman Budaya Yogyakarta yang merupakan kegiatan tahunan berupa pameran gelar seni, workshop dan diskusi sebagai bentuk apresiasi penjual dan pembeli kerajinan tradisional khususnya produk-produk Warisan Budaya Takbenda.
Pun, DIY juga memiliki program kebudayaan unggulan wajib kunjung museum di mana program ini merupakan program edukasi dan promosi museum bagi pelajar DIY dari berbagai jenjang.
Setiap tahunnya, diikuti rata-rata 25.466 peserta dari 335 instansi termasuk 228 SD 31 SMP 26 SMK atau SMA 17 SLB dan 32 komunitas atau universitas atau instansi.