Upayanya kadang tak berbuah mulus. Orangtua dan siswa kadang tidak kooperatif sehingga mengalami trauma sebagai korban dari kasus pencabulan.
"Kami butuh koperatif dari korban dan orangtuanya, supaya mau berkenan kami dampingi. Tergantung kasusnya (berhenti trauma), kalao ringan bisa cepat (pendampingan), tergantung tingkat trautamisnya," ungkapnya.