Menurut Juwarti, keberagaman produk ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan produk perikanan kepada masyarakat, tetapi juga untuk meningkatkan minat konsumsi ikan, khususnya di kalangan anak-anak yang seringkali enggan mengonsumsi ikan karena durinya atau aroma amisnya.
“Ikan ini tidak hanya dinikmati atau diolah dengan digoreng atau dibakar atau dipepes, tapi bisa dengan berbagai (variasi) olahan kayak tadi nuget ikan, bakso ikan, lumpia ikan, ada juga burger ikan. Harapan utamanya anak-anak nanti semakin gemar makan ikan,” jelasnya.
Juwarti juga menekankan pentingnya nutrisi yang terkandung dalam ikan, yang kayak akan protein berkualitas tinggi.
“Karena kita ketahui bersama bahwa ikan ini mempunyai kandungan protein yang sangat bagus yang dia mengandung kandungan Omega 3, Omega 6, dan Omega 9, yang sangat berperan,” tambahnya.
BACA JUGA : PWNU DIY Usulkan Pemerintah Buat Aturan yang Melarang Anak-anak dan Remaja di Bawah 16 Tahun Gunakan Medsos
BACA JUGA : JAFF Market 2024 Hadirkan Puluhan Perusahaan Berbagai Wilayah, Promosikan Potensi Industri Perfilman
Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan
Selain menggelar JSP, Dinas Kelautan dan Perikanan DIY juga memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan.
Untuk mendukung kegiatan ini, mereka menggunakan dua armada khusus yang dilengkapi dengan seperangkat alat masak.
Armada tersebut hadir di lokasi pelatihan untuk mengajarkan masyarakat cara mengolah ikan menjadi produk praktis.
“Kita datang ke lokasi di wilayah itu sudah ada peserta, kita datang dengan instruktur instruktur untuk mengajari olahan kami. Kalau misalnya ada masyarakat yang minta ajari gitu bisa,” jelas Juwarti.
Sejak pertama kali digelar pada November 2023, Juwarti menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap JSP terus meningkat.
Ia juga mengatakan bahwa Dislautkan DIY berkomitmen untuk terus menyelenggarakan acara ini setiap bulan dengan harapan tidak hanya meningkatkan konsumsi ikan di DIY, tetapi juga memperkenalkan pentingnya ikan sebagai sumber protein yang berkualitas tinggi.