JOGJA, diswayjogja.id - Kukuhkan komitmen sebagai pusat edukasi yang modern dan relevan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY meluncurkan 4 film Bioskop 6 Dimensi pada Rabu (04/12).
Mengangkat tema keistimewaan Yogyakarta, film-film yang digarap menggunakan Dana Keistimewaan ini, menjadi sarana edukasi tentang sejarah dan budaya Yogyakarta melalui pengalaman sinematik yang mendalam.
Pada kesempatan kali ini, mewakili Gubernur DIY, launching 4 film baru Bioskop 6 Dimensi DPAD DIY dilakukan oleh Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik, Sukamto didampingi Kepala DPAD DIY Kurniawan, di Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY.
Keempat buah film Bioskop 6D yang baru diluncurkan ini diantaranya:
- Jathilan: Menari di Antara Realitas dan Mistik.
- Permainan Anak: Serunya Tradisi di Tengah Semangat Kemerdekaan.
- Serangan Umum: Merebut Kembali Ibukota.
- Babad Alas: Pembukaan Lahan Hutan Sebagai Tempat Berdirinya Istana Kraton Yogyakarta.
BACA JUGA : BKPSDMD dan Dinkominfotik Jadi OPD Terbaik Pengelolaan Arsip 2024 di Lingkungan Pemkab Brebes
BACA JUGA : Pj Bupati Brebes : PORKAB Jadi Wadah Pembinaan Prestasi Olahraga Sekaligus Penjaringan Atlet Porprov
Perpustakaan sebagai Ruang Edukasi
Membacakan sambutan Gubernur DIY, Sukamto mengungkapkan, inovasi yang diwujudkan oleh DPAD DIY melalui Bioskop 6 Dimensi ini adalah bukti nyata bagaimana perpustakaan dapat menjelma menjadi ruang edukasi yang interaktif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Film-film bertema budaya seperti Serangan Umum, Babad Alas, Permainan Anak, dan Jathilan menjadi medium kreatif untuk memperkenalkan sejarah dan nilai-nilai luhur kepada masyarakat, khususnya generasi muda.
“Namun, yang lebih penting dari itu adalah bagaimana inovasi ini mampu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari. Transformasi digital yang diusung oleh perpustakaan kita bukan sekadar adaptasi teknologi, tetapi juga upaya untuk mempererat hubungan antara identitas budaya dan masa depan yang lebih inklusif,” tutur Sukamto.
Dalam bayangan Sukamto, perpustakaan seperti sebuah jembatan besar, yang menghubungkan kekayaan warisan masa lalu dengan potensi masa depan.
Dimana di atas jembatan ini, berbagai inovasi melintas, membawa masyarakat melangkah lebih jauh dalam pengetahuan, teknologi, dan budaya.
BACA JUGA : Terkait Pilkada Bantul 2024, Tim Hukum Paslon Joko-Rony Pastikan Tidak Ajukan Gugatan ke MK
BACA JUGA : Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dinilai Efektif Beri Dampak Nyata, Siswa di Bantul Nambah Berat Badan
Bioskop 6 Dimensi adalah salah satu kendaraan di jembatan ini yang mengangkut segenap pengunjung ke pengalaman baru yang edukatif dan menginspirasi.
Inovasi Berbasis Budaya
Dikatakan Sukamto, kehadiran Bioskop 6 Dimensi ini pun tidak hanya memperkaya layanan perpustakaan, tetapi juga menjadi simbol bahwa inovasi berbasis budaya adalah kekuatan yang mampu menggerakkan masyarakat menuju peradaban yang lebih baik.