JOGJA, diswayjogja.id - Pasangan calon nomor urut 01 Untoro Haryadi - Wahyudi Anggoro Hadi mengakui kekalahan mereka di gelaran Pilkada Bantul 2024.
Keduanya juga langsung mendatangi pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 02 Abdul Halim Muslich - Aris Suharyanta yang sementara unggul dalam quick count di Posko PKB.
Gema sholawat membahana menyambut kehadiran pasangan Untoro-Wahyudi ke Posko Pemenangan PKB Bantul.
Sesaat kemudian sambutan pelukan Halim dan Aris kepada Pasangan Calon Untoro – Wahyudi membuat suasana semakin haru semua orang yang hadir di posko pemenangan PKB ini.
BACA JUGA : Prestasi di Lingkup Kebudayaan, Pemda Yogyakarta Beri Penghargaan Prestis Pada 28 Individu, Cek Disini
BACA JUGA : Jelang Natal dan Tahun Baru, Wakil Gubernur DIY Pastikan Masing-Masing Daerah Sudah Punya Persiapan
Halim mengaku kaget dengan kehadiran pasangan calon Untoro – Wahyudi. Di tengah perasaan mereka deg-degan menyaksikan hasil perhitungan suara melalui quick count, dia kaget serasa tertimpa durian runtuh karena kedatangan tamu istimewa yaitu pasangancalon Untoro – Wahyudi.
Menurutnya, kehadiran pasangan ini menunjukkan jika pasangan Halim – Aris itu bersahabat dengan pasangan Untoro – Wahyudi.
Apapun hasilnya, mereka akan tetap bersahabat dan telah berkomitmen untuk membangun Bantul yang lebih baik.
Kehadiran kedua orang yang menjadi kompetitornya itu harus menjadi pembelajaran semua pihak jika kompetisi itu bisa dilaksanakan dengan riang gembira tanpa ada perasaan saling memusuhi.
“Kita harus tauladani sikap ini. Meskipun berkompetisi tetapi kita tetap bersahabat,” tegasnya.
Untoro Haryadi mengatakan kehadiran mereka ini untuk silaturahmi dalam rangka merekatkan persaudaraan, kemudian yang harus kita sadari bersama dalam proses demokrasi memang secara konstitusional memang diperkenankan untuk berkompetisi. Memang pada saatnya kompetisi itu diakhiri karena rakyat sudah mengambil keputusan.
BACA JUGA : Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Oknum Anggota DPRD yang Terlibat Dalam Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
“Jadi karena rakyat sudah mengambil keputusan maka kompetisi harus diakhiri. Setelah itu ya sudah tidak ada lagi yang membicarakan kompetisi,” tutur dia.