“Nanti kalau JJLS diuji coba, TPR itu paling tidak kalau sudah kita buat sudah ada yang menjaga,” katanya.
Pihaknya juga telah mengajukan alokasi anggaran untuk pemindahan TPR Pansela hingga Rp 800 juta dari APBD Bantul tahun 2025.
Diberitakan sebelumnya, Dispar Bantul akan memindahkan TPR Pansela ke sisi bagian selatan JJLS. Pemindahan TPR Pansela tersebut dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan pemungutan retribusi pantai.
Ia menjelaskan, percepatan pengerjaan JJLS Kelok 23 membuat pihaknya akan bersiap untuk memindahkan TPR Pansela mulai Februari tahun 2025.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Bantul, Yuli Hernadi menuturkan seluruh “Jadi ketika Kelok 23 dan Jembatan [Pandansimo] sudah beroperasi, mau tidak mau [TPR Pansela] bergeser ke selatan [JJLS],” ujarnya pada hari Jumat.
BACA JUGA : Tercatat Setidaknya 24 Tempat Usaha di Kota Jogja Melakukan Jual Beli Miras Tanpa Izin
BACA JUGA : UGM Siap Dukung Program Makan Siang Gratis Bergizi untuk Optimalkan Sumber Daya Alam di Desa
Dia menyampaikan Dispar Bantul akan membangun 8-9 titik TPR Pansela. Jumlah TPR Pansela tersebut lebih banyak daripada jumlah TPR yang kini telah ada yang hanya sebanyak 7 titik.
Menurut Yuli, nantinya TPR Pansela akan didirikan hampir di setiap pintu masuk pantai wilayah Bantul.
TPR Pansela nantinya dibangun di Jl. Parangtritis tepatnya berada di sisi selatan JJLS, Terminal Parangtritis, Pantai Goa Cemara, Pantai Kwaru, Pantai Cangkring, Pantai Samas, Pantai Baru dan Pantai Pandansimo.
Khusus untuk wilayah Pantai Parangtritis TPR akan dibangun dua untuk menarik retribusi dari wisatawan yang melintas melalui dari wilayah Bantul maupun Gunungkidul.