Sebagian besar bangunan yang terbuat dari kayu plus usia bangunan yang tak lagi muda membuat rumah tersebut rusak parah.
Hingga akhirnya rumah tersebut dibeli oleh UGM dalam rangka program revitalisasi kawasan pusaka Kotagede berbasis 3K yakni Komunitas, Kerajinan, dan Kultural, serta menjadikan tempat ini sebagai Pusat Pergerakan Pelestarian.
2. Arsitektur Omah UGM Kotagede
Jika dilihat secara keseluruhan, bentuk Omah UGM Kotagede bergaya Jawa tradisional dan memiliki empat tiang utama.
Pada bagian dalam rumahnya, terdapat senthong kiwo dan senthong tengen yang berhubungan langsung dengan teras.
BACA JUGA : Explore Jogja Lewat Lomba Fotografi Bertema Sumbu Filosofi Jogja Untuk Dunia
BACA JUGA : Harmonisnya Yogyakarta Ajak Mahasiswa Baru Kenali Program Jogja Menyapa
Sedangkan di bangunan utama sebelah sisi timur ada sebuah gandhok yang merupakan bangunan tambahan yang umumnya berbentuk memanjang di sisi kiri atau kanan rumah.
Sementara untuk dekorasinya, banyak berbagai barang unik yang ada di sekitar rumah, misalnya padasan atau gentong yang dulunya digunakan untuk wudhu, kolam kecil, alat masak, sampai dengan sepeda onthel.
3. Lokasi dan cara menemukan Omah UGM Kotagede
Bagi Anda yang tertarik untuk mengunungi bangunan bersejarah ini, bisa langsung mengunjunginya di dalam Gang Soka, tepatnya 750 meter saja dari Masjid Gedhe Mataram Kotagede.
Meski berada di dalam gang, tapi tidak sulit untuk menemukannya karena telah dipasang plang-plang penunjuk arah.
BACA JUGA : Taman Sari Jogja Tidak Hanya Destinasi Wisata, Pesanggarahan Keraton Punya Banyak Fungsi
BACA JUGA : Ruang Melamun Bisa Dijadikan Rekomendasi Toko Buku Lawas di Kota Jogja
Selain itu, karena lokasi tempatnya yang berada di dalam gang, mengharuskan pengunjung yang ingin datang harus berjalan kaki untuk mencapai titik lokasi.
Saat ini, bangunan bersejarah Omah UGM Kotagede telah menjadi bagian dari Bangunan Cagar Budaya yang terawat dan bisa dikunjungi oleh masyarakat umum.