diswayjogja.com - Kotagede yang ada di Yogyakarta dikenal dengan bangunan bersejarahnya yang punya cerita tersendiri. Di daerah ini, wisatawan yang sedaan berlibur disini akan merasakan seperti sedang naik mesin waktu yang membawa ke masa kerajaan dulu.
Pasalnya, di Kotagede ini terdapat makam para raja-raja Masjid Gedhe Mataram yang merupakan masjid tertua di Jogja kian memperkuat kesan bahwa kamu sedang berada di kisaran tahun 1500-an.
Selain itu, ada juga Pasar Legi Kotagede yang merupakan salah satu pasar tradisional tertua yang ada di Yogyakarta.
Tidak sampai di situ, di Kotagede juga ada Omah UGM yang usianya lebih dari dua abad dan termasuk ke dalam cagar budaya yang dikelola oleh Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM.
BACA JUGA : Resmi Dilantik, Sumpah Jabatan Pimpinan DPRD Yogyakarta Dilakukan
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Gelar Kejuaraan Renang Wali Kota Cup 2024, Inilah Juaranya
Penasaran bagaimana sejarah dan bentuk dari cagar budaya yang satu ini? Yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Sejarah Omah UGM Kotagede
Berdasarkan lama Jogja Cagar, bangunan bersejerah ini diperakan dibangun sekitar tahun 1750-an sehingga usianya sudah lebih dari 200 tahun.
Awalnya, Omah UM Kotagede ini dimiliki oleh saudagar silver dan batik dan diwariskan kepada Ir. Sutaat yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di UGM.
Selanjutnya Ir. Sutaat mewariskan rumah tersebut kepada keponakannya yang bernama Parto Darsono dan meninggal di usia 96 tahun.
Namun, sebelumnya tidak meninggalkan pewaris terhadap rumah itu rumah tersebut tidak terawat dan berantakan.
BACA JUGA : Menyusuri Filosofi Kota Yogyakarta Dalam Karya Seni Kontemporer Melalui Pameran Lukis 'Titik Nol'
BACA JUGA : Cita Rasa Tinggi Harga Terjangkau, Berikut Warung Gudeg Paling Legendaris di Yogyakarta
Ketika 2006 terjadi gempa besar berkekuatan 5,9 SR menimpa Jogja, Omah UGM Kotagede tak luput dari kerusakan.