Fakta Unik Es Krim Tip Top, Kuliner Legenda Jogja yang Sudah Eksis Sejak Zaman Belanda

Sabtu 26-10-2024,13:25 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

Sebelum menjadi kedai yang menjual es krim, kedai ini menjual sajian makanan western. Pasalnya, waktu itu orang-orang atau masyarakat Jogja didominasi oleh orang Cina dan Belanda. 

Namun, seiring berjalannya waktu bisnis kuliner terus dikembangkan. Hal ini bermula karena ajakan orang Belanda yang menyarankan untuk menambahkan es krim dalam daftar menu di kedainya.

BACA JUGA : Lupis Mbah Satinem, Jajanan Legendaris Khas Jogja yang Pernah Disantap Presiden Indonesia Ke-2

BACA JUGA : Kisah Iwe, Musisi Jalanan yang Hiasi Persimpangan Jalan Yogyakarta, Penuh Makna Menarik

Awalnya, es krim ini disarankan untuk dijual agar menambah varian kuliner pada kedainya. Pasalnya, es krim masih sangat tabu di Indonesia, apalagi Jogja. Akhirnya, dibuatlah es krim Tip Top di kedai ini. 

Awal mulanya, es krim dibuat dengan cara manual yakni menggoyang-goyangkan air yang kemudian menjadi es lilin. Perlu waktu lama untuk bisa menghasilkan es krim pada masa itu.

2. Es Krim Pertama di Jogja

Boleh dibilang, Tip Top merupakan es krim pertama di Jogja. Sebelumnya tidak ada tempat kuliner es krim. 

Kedai es krim ini terus dipertahankan hingga sudah memasuki tiga generasi. Kedai ini juga berpindah tempat sebanyak tiga kali. 

Awalnya Tip Top berada di Jalan P Mangkubumi, lalu tahun 2014 pindah ke Jalan Prof Dr Yohanes, Sagan.  

Dan tahun 2019 ini, Tip Top kembali pindah tempat di Jalan Kebonsari No. 2 (belakang Bank Mandiri Sudirman / dahulu Mary Anne’s).

Es krim Tip Top mengalami masa jaya-jayanya sampai tahun 2000an, karena masih belum ada kompetitor dan masih memiliki pembeli setia yang makin kuat. 

BACA JUGA : Niat Hati Ikut Tes CPNS di Jogja, 2 Pemuda Dibacok Orang Tak Dikenal, Begini Kronologinya

BACA JUGA : Mengulik Fakta Sejarah di Balik Keraton Yogyakarta yang Penuh Makna

“Sedikit demi sedikit market mulai terpecah. Tetapi pelanggan yang lama enggak terpecah. Karena tipikal pelanggan zaman dulu kalau sudah setia dengan satu produk, akan tetap seperti itu pilihannya,” cerita Johan selaku penerus generasi ketiga dari Tip Top.

Memasuki tahun 2010, persaingan kuliner makin tinggi. Ditambah makin banyaknya anak muda dan aneka kuliner es krim yang bermunculan. 

Kategori :