Menelusuri Bangunan Siti Hinggil, Singgasana Sang Sultan di Keraton Yogyakarta

Minggu 27-10-2024,16:05 WIB
Reporter : Dikana Alfina
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Kawasan Keraton Yogyakarta terdiri dari berbagai ruang terbuka dan bangunan berdiri kokoh yang berdiri di area seluas 14.000 meter persegi.

Bangunan-bangunan yang ada di area tersebut digunakan sebagai tempat tinggal sultan, keluarga dan para abdi dalem. Selain itu, ada juga bangunan laij yang memiliki nama dan fungsi tertentu.

Untuk arsitektur keraton langsung dirancang oleg Sri Sultan  Hamengkubuwono I yang sekaligus merupakan pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.

Di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta terdapat salah satu bangunan penting yang dikenal dengan nama Siti Hinggil. Penasaran dengan bangunan ini? Simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

BACA JUGA : Majukan Ekonomi Syariah Yogyakarta Lewat acara SiBakul Halal Festival

BACA JUGA : Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Bantu Kesejahteraan Masyarakat Yogyakarta

Tentang Siti Hinggil

Dilansir dari laman kratonjogja.id, nama Siti Hinggil berasal dari istilah dalam Bahasa Jawa, yaitu “siti” yang artinya tanah atau area, serta “hinggil” yang artinya tinggi.

Sehingga Siti Hinggil dapat diartikan sebagai tanah atau area yang ditinggikan dengan fungsi filosofis sebagai tempat resmi kedudukan Sultan saat Miyos dan Siniwaka.

Miyos adalah kondisi dimana Sultan beserta pengiringnya meninggalkan kediamannya, sedangkan Siniwaka adalah ketika Sultan Lenggah Dampar atau duduk di singgasana. 

Singgasana tersebut terletak di Bangsal Manguntur Tangkil yang digunakan pada saat penobatan (upacara Jumenengan) atau pada saat kraton menyelenggarakan upacara Pisowanan, Garebeg Dal, dan lain sebagainya.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Gelar Acara Gender Champion Award 2024

BACA JUGA : Ajak Praktisi Humas Kulik Sumbu Filosofi Yogyakarta Melalui Kompetisi

Sejarah Pembangunan Siti Hinggil 

Pembangunan Siti Hinggil dilakukan bersama dengan pembangunan Keraton Yogyakarta oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada 1755. 

Kategori :