Pada festival ini, tema Panji yang diangkat sudah ditetapkan sebagai Memory of the World oleh UNESCO. “Ini tantangan yang luar biasa untuk menerjemahkan lakon Panji menjadi bagian yang kita saksikan malam ini. Proses pembinaan bisa kita saksikan melalui tema Panji,” ujarnya.
Ia berharap melalui kegiatan ini semakin berkembang baik kualitas maupun kuantitas perilaku seni yang mengembangkan ketoprak di Jogja.
“Semoga tidak saja sebagai kompetisi, tapi juga silaturahmi budaya, memunculkan kreativitas dan ide baru,” ujarnya.