Pemda DIY Pastikan Proyek JJLS Di Gunungkidul Terus Berjalan

Sabtu 26-10-2024,09:20 WIB
Reporter : Zulfa Atiqoh
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Pemerintah Daerah DIY memastikan bahwa proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang ada di Kabupaten Gunungkidul akan terus berjalan dengan cara menghindari kawasan goa yang telah ditemukan beberapa waktu yang lalu di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari.

Proyek pembangunan JJLS tetap tidak berhenti sambil menunggu hasil dari kajian yang sedang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga berkoordinasi bersama Dinas PUPESDM (Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral) DIY.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, yakni Beny Suharsono mengatakan bahwa proses pembangunan JJLS tidak boleh berhenti menyusul temuan tersebut, dengan catatan harus menghindari dari kawasan goa terlebih dahulu.

Langkah itu dilakukan untuk melindungi dan mengetahui potensi goa itu sambil menunggu hasil dari kajian yang dilakukan tim riset UGM yang berkoordinasi bersama dengan Dinas PUPESDM DIY.

BACA JUGA : Resmi Ucapkan Sumpah Jabatan, 4 Pimpinan DPRD DIY Emban Kepercayaan Rakyat

BACA JUGA : Taru Martani Siapkan Pusat Pangan Di DIY, Ternyata Ini Tujuannya

"Kini proyek pembangunan JJLS masih terus berjalan sesuai yang sudah direncanakan, tapi bergeser sedikit karena menghindari area sekitar goa. Ya, mudahnya, jika jalannya lurus, maka bisa berbelok sedikit, tetapi goanya harus diamankan, intinya begitu. Kita tunggu saja hasil kajian yang dilakukan tim riset UGM dan juga Dinas PUPESDM DIY untuk mengetahui kondisi yang ada di dalam goa serta potensinya," tutur Beny ketika ditemui di dalam Gedung DPRD DIY, pada hari Rabu (23/10).

Beny mengaku jika dari hasil penelitian dan kajian yang sudah dilakukan banyak goa yang ditemukan pada area tersebut, maka tidak menutup kemungkinan pembangunan JJLS akan digeser. Bila pembangunan JJLS harus geser, tentu harapannya tidak terlalu jauh agar nanti tidak timbul masalah yang lain.

Sebagai langkah awal, Beny menyampaikan bahwa mulut goa sementara ditutup untuk menghindari terjadinya kerusakan dan mempermudah proses penelitian.

Masyarakat dihimbau agar bersabar dan tidak mendekati area goa selama proses ini masih berlangsung. Selain itu, diharapkan agar masyarakat bisa memahami pentingnya penelitian ini guna melindungi dan melestarikan alam.

BACA JUGA : Warga Bong Suwung Jogja Bongkar Rumahnya Sendiri Tanpa Bantuan Alat Berat

BACA JUGA : Komunikasi Efektif Jadi Kunci Keberhasilan Revitalisasi Pasar

"Kami minta agar masyarakat sabar dalam menunggu proses dari kajian dan penelitian, apakah nanti goa tersebut harus ditutup secara permanen atau hendak dikembangkan jadi sebuah objek wisata. Jadi, kami tutup dulu sementara goa tersebut untuk pemanfaatan masyarakat, lalu proyek dapat berjalan terus dengan menghindari sedikit area mulut goa," tandasnya.

Lebih lanjut, Beny mengungkapkan bahwa Gunungkidul kaya akan keindahan alam bawah tanahnya. Di dalam perut bumi Gunungkidul ada 400 goa lebih, tapi baru terdapat kisaran 100 goa yang sudah teridentifikasi.

Penemuan goa yang baru ini terjadi dengan tak terduga ketika sedang dilakukan penyelesaian pembangunan JJLS ruas Plajan Saptosari.

"Diketahui doa tersebut punya stalagmit dan stalaktit yang usianya diperkirakan sudah ribuan tahun. Dengan keadaan tersebut, maka perlu penanganan secara hati-hati. Kita tidak tahu secara pasti apa yang terdapat di dalam goa. Apabila goa tersebut termasuk ke dalam cagar budaya, maka kajian akademik perlu dilakukan," terang Beny.

BACA JUGA : Dengan SPBE, Pemda DIY Dorong Keterbukaan Informasi Secara Cepat, Mudah Dan Tepat

BACA JUGA : Sewa Lapangan Dan GOR Pemkot Yogyakarta Semakin Mudah Lewat Sewa Aset Di JSS

Terkait dengan kemungkinan adanya perubahan rute JJLS, Beny mengaku bahwa hal itu belum direncanakan sejauh ini dan masih tetap menunggu hasil dari kajian. Keputusan tersebut cerminan dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian lingkungan dengan pembangunan.

"Dengan upaya ini, maka kita sekali lagi sangat berharap agar tercapainya sinergi antara kemajuan infrastruktur dengan perlindungan kekayaan alam yang dimiliki oleh Gunungkidul. Jadi kami meminta dukungan dari masyarakat agar secara bersama-sama bisa menjaga alam sekitar dan juga pembangunan yang berkelanjutan," pungkas Beny.

Kategori :