10 Kapanewon di Gunungkidul Masuk Zona Merah Kerawanan Pilkada 2024, Simak Wilayahnya

Senin 21-10-2024,10:50 WIB
Reporter : Yuni Khaerunisa
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul menyebut Kapanewon Wonosari menjadi salah satu wilayah yang memiliki indeks kerawanan tertinggi di Gunungkidul.

Kapanewon Wonosari menjadi rawan terjadi pelanggaran dan gesekan di Pilkada mengingat sebagai wilayah pusat pemerintahan, luas kewilayahan hingga keikutsertaan kampanye hingga kehadiran pemilih dalam TPS yang relatif tinggi.

Ketua Bawaslu Gunungkidul, Andang Nugroho mengatakan indeks kerawanan Pilkada Gunungkidul mencapai 6,12 atau bisa juga dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di DIY.

Namun hal ini bukan berarti membuat penyelenggara dan pengawas pemilu serta pemerintah bekerja lebih mudah dalam Pilkada kali ini.

BACA JUGA : Deklarasi Dari Paslon Walikota Jogja Sesuai Pengundian Nomor Urut

BACA JUGA : Hendak Tes CPNS ke Jogja tapi Bingung Soal Face Recognition, Simak Tips Lolosnya Disini

“Indeks ini bagian dari kita memupuk demokrasi. Pemilu itu bagian dari demokrasi dan setiap tahapan Pemilu tentu ada tantangan-tantangan yang itu bisa kita sebut dengan kerawanan. Kerawanan itulah yang harus kemudian kita hadapi,” kata Ia saat launching indeks kerawanan Pilkada Gunungkidul, Selasa (2/10/2024).

Bawaslu Gunungkidul telah menurunkan indeks kerawanan sampai ke kapanewon atau kecamatan.

Ada 10 dari total 18 kapanewon di Gunungkidul dengan indeks kerawanan tertinggi dalam Pilkada kali ini.

10 kapanewon tersebut berturut-turut yaitu Wonosari, Rongkop, Girisubo, Semin, Karangmojo, Saptosari, Ponjong, Patuk, Semanu dan Paliyan.

Pada 10 besar kapanewon tersebut yang paling rawan mereka peroleh dengan mengkombinasikan data potensi wilayah yang akan muncul dalam Pilkada tahun 2024 ini.

“Untuk data potensi partisipasi masyarakat dan pencalonan, juga melihat data pemilu 2024 sebagai pembanding terdekat yaitu data kerawanan kampaye dan pungut hitung,” tambahnya.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Integrasikan Seni Membatik Dengan Kurikulum Sekolah, Untuk Mengenalkan Batik Sejak Dini

BACA JUGA : Program M3K Dan Mahananni Inovasi Penataan Kawasan Kumuh Di Yogyakarta

Bawaslu menyebut indeks kerawanan pemilihan kategori partisipasi masyarakat yang tertinggi justru ada di Kapanewon Patuk, kemudian di Wonosari, Rongkop, Ponjong, Girisubo, Ngawen, Karangmojo, Gedangsari, Saptosari dan Semanu.

Kategori :