Melihat potensi cuan yang tinggi tersebut, pria kelahiran Kebumen 16/4/1976 ini mulai mengembangkan cafe menjadi rumah makan.
Pengembangan cafe menjadi rumah makan tersebut dengan menu utama seafood dengan target utama pada rombongan wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan Bantul.
“Gayung bersambut dengan banyak kenalan agen tour and travel, usaha rumah makan seafood mendapatkan respon yang tinggi dari agen tour and travel yang mengarahkan rombongan untuk santap seafood di The Memories Cafe & Hangout,” ucapnya.
“Kebetulan setelah berhenti menjadi nelayan kemudian membuka rumah makan seafood serta aktif dalam organisasi kepariwisataan banyak agen tour travel yang mengarahkan rombongannya untuk santap di The Memories Cafe & Hangout,” tambahnya lagi.
BACA JUGA : Puskesmas Depok 1 Bersama GIS 3 Jogja Sukseskan Program Vaksinasi JE
BACA JUGA : Bakesbangpol Yogyakarta Ajak Masyarakat Eksplorasi Kotabaru Lewat Lomba Fotografi
Suami dari Jumiyanti ini mengaku saat ini keberadaan The Memories Cafe & Hangout sebagai usaha rintisan justru kalah dengan rumah makan seafood yang melayani rombongan wisatawan.
Hal ini juga karena banyak cafe lainnya yang mulai bermunculan di kawasan Pantai Parangtritis.
“Yang jelas rejeki besar kecil kita syukuri. Bisa menghidupi keluarga dan juga karyawan. Bisa nyekolahkan anak sampai perguruan tinggi,” tandasnya.
Pria yang memiliki prinsip hidup satu teman seribu aset ini mengaku sangat bersyukur atas rejeki yang diberikan sebab tidak semua nelayan bisa seperti dirinya.
“Yang jelas paket menu seafood yang kita tawarkan kepada rombongan wisatawan sangat terjangkau dan menu favoritnya cumi saos padang,” tandasnya.