Kedua kasultanan tersebut memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, kedua kasultanan tersebut memutuskan bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA : 5 Universitas Swasta di Jogja yang Menawarkan Kelas Karyawan dengan Biaya yang Murah
BACA JUGA : Daftar SD Swasta Favorit di Kalangan Masyarakat Jogja, Punya Sistem Pendidikan Berkualitas
2. Pernah Menjadi Ibu Kota Indonesia
Berdasarkan catatan sejarah, Belanda kembali datang ke Jakarta bersama pasukan sekutu dengan misi ingin merebut Indonesia pada tahun 1946.
Di saat yang bersamaan, beberapa tentara Jepang juga masih berada di Jakarta yang dikhawatirkan punya misi yang sama.
Dengan Indonesia yang baru saja merdeka, hal ini tentu membuat situasi di ibu kota (Jakarta) menjadi tidak kondusif dan menjadi sangat rawan.
Pada saat itulah, para pemimpin kerajaan di Yogyakarta sepakat menawarkan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia untuk sementara.
Tawaran ini disambut baik oleh Presiden Soekarno dan jadilah pada tahun 1946, Yogyakarta resmi menjadi ibu kota sementara Indonesia.
3. Ada Perbedaan Antara Penggunaan Nama Jogja dan Yogyakarta
Fakta berikutnya adalah terkait dengan penggunaan nama. Jogja dan Yogyakarta merupakan dua wilayah yang sama. Akan tetapi keduanya memiliki perbedaan dari segi penggunaan nama.
Jadi, jika yang kamu maksud adalah seluruh kota dan kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), maka nama yang digunakan Jogja.
Sedangkan, jika yang kamu maksud adalah kota Yogyakarta-nya saja, maka kamu bisa menggunakan nama Yogyakarta.
4. Malioboro Mall Menjadi Mall Pertama di Jogja
Malioboro Mall merupakan mall pertama yang dibangun di Jogja pada tahun 1993. Mall ini hampir selalu banyak dikunjungi.