BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Dan Fakultas Farmasi UGM Sepakat Mengembangkan Zona Kesehatan
3. Tumplak Wajik
Kebudayaan Jogja yang jarang diketahui oleh banyak anak muda adalah Tumplak Wajik, yang merupakan salah satu upacara adat masyarakat Jawa yang masih diselenggarakan hingga saat ini.
Upacara adat ini diselenggarakan untuk menandai dimulainya proses merangkai gunungan atau simbol sedekah raja kepada rakyat.
Dimanan gunungan atau sedekah yang sudah dibuat kemudian dibagikan kepada warga di sekitar Jogja pada upacara Garebeg.
Pergelaran budaya Tumplak Wajik umumnya diselenggarakan sebanyak tiga kali dalam setahun dan dipimpin oleh Keraton Jogja.
Tumplak Wajik diselenggarakan pada tiga upacara Garebeg, yaitu:
1. Garebeg Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad
2. Garebeg Sawal yang merupakan penanda akhir bulan puasa
3. Garebeg Besar untuk memperingati hari raya Idul Adha
BACA JUGA : Awali Rangkaian HUT ke-25 DWP Kota Yogyakarta Dengan Kegiatan Donor Darah
BACA JUGA : Satlinmas Dan Bea Cukai Yogyakarta Bersinergi Sosialisasi Cukai Rokok
4. Saparan
Kebudayaan lainnya yang masih dilakukan oleh warga lokal Yoygyakarta adalah Saparan atau biasa disebut dengan istilah bekakak.
Budaya Jogja satu ini merupakan salah satu tradisi Jawa yang dilaksanakan untuk mengenang jasa seorang abdi dalem kesayangan Sri Sultan Hamengkubuwono I, yaitu Ki Wirosuto.
Pasalnya, sosok istimewa yang disebutkan tersebut hilang secara misterius saat mencari batu gamping di Gunung Gamping bersama istrinya.
Dalam pelaksanaannya, upacara ini biasanya menggunakan sesuatu yang akan digunakan sebagai persembahan dan dilaksanakan setiap bulan Safar dalam kalender Jawa.
BACA JUGA : Upacara Sedekah Laut Sebagai Wujud Syukur : Tradisi Para Nelayan Pantai Gesing Jogja