Jika wajah peserta tidak cocok dengan foto yang diunggah, sistem dapat menolak verifikasi yang berakibat peserta tidak dapat mengikuti ujian.
Inilah mengapa ketelitian dan persiapan sejak awal pendaftaran menjadi faktor kunci untuk sukses melalui tahapan ini.
2. Pastikan Kondisi Fisik Sesuai dengan yang Ada di Kartu Ujian
Teknologi face recognition merupakan tahap akhir pemeriksaan sebelum peserta dapat masuk ke ruang ujian berbasis Computer Assisted Test (CAT).
Pada saat registrasi, sistem ini akan membandingkan wajah peserta dengan foto yang ada di kartu ujian.
Jika wajah sesuai, peserta akan diizinkan melanjutkan ke tahap berikutnya.
Face recognition juga berfungsi sebagai "tiket" untuk mendapatkan nomor PIN yang diperlukan untuk login ke sistem CAT.
Namun, beberapa kondisi fisik peserta dapat menyebabkan kesulitan bagi sistem dalam mengenali wajah, seperti adanya perubahan pada kumis, perubahan warna kulit, wajah yang lebih tirus, atau penggunaan lensa kontak yang mengubah iris mata.
Oleh karena itu, peserta harus memastikan bahwa penampilan wajah mereka sesuai dengan foto di kartu ujian.
Perubahan signifikan seperti penambahan kumis, penggunaan lensa kontak berwarna, atau perubahan besar pada bentuk wajah dapat membuat sistem gagal mengenali wajah.
Menjaga penampilan yang konsisten sangat penting untuk menghindari masalah.
3. Jika Ada Perbedaan Wajah, Sistem akan Otomatis Menghentikan Tes
Sayangnya, banyak peserta mengalami keterlambatan saat registrasi di lokasi tes karena kendala dalam proses perekaman wajah yang akan diunggah.
BACA JUGA : Hadapi Mudik Lebaran, Aktivitas Proyek Tol Jogja-Solo Bakal Berhenti Sepekan
BACA JUGA:Jogja Kembali Gelar Earth Hour, Kampanyekan Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Dua masalah utama yang sering muncul adalah foto yang buram dan posisi wajah yang miring.