DISWAYJOGJA - Olahraga tradisional Geblekan atau olahraga masyarakat asli Kulon Progo berhasil mengantarkan Kontingen DIY meraih peringkat II pada Foltradnas (Festival Olahraga Tradisional Nasional) XIII 2024 di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kontingen olahraga tradisional DIY tampil dalam Festival Olahraga Tradisional Nasional dengan memperkenalkan olahraga tradisional "Geblekan" dari daerah Kulon Progo. Mereka tampil dengan sangat baik dan percaya diri, disertai decak kagum dari para penonton. Kerja keras ini akhirnya membuahkan prestasi, Kontingen DIY berhasil meraih peringkat II.
BACA JUGA:Kuliner Tradisional Ayam Ingkung, Warisan Budaya Sarat Filosofi
Hal ini tentu membanggakan sekaligus melegakan para anggota kontingen. ”Kami menyampaikan apresiasi kepada kawan-kawan yang sudah tampil dengan baik. Mulai dari berlatih sampai pada ajang lomba dengan menampilkan yang terbaik, semoga hal ini dapat menginspirasi bagi kawan-kawan penggiat olahraga tradisional di DIY untuk bisa terus mengembangkan olahraga tradisional dengan baik,” ucap Ketua KORMI DIY R. Kadarmanta Baskara Aji.
”Sebenarnya kami tidak begitu mempermasalahkan tentang menang atau kalah. Tetapi kami dari DIY mencoba untik bisa tampil optimal. Sehingga, apa yang kita tampilkan itu bisa mendapatkan apresiasi dari penonton yang berasal dari seluruh Indonesia,” jelas Aji.
Aji menyampaikan patut bersyukur meski dinilai pada peringkat terbaik kedua. Sebab, penampilan Kontingen DIY dianggap menarik. Apresiasi penonton yang cukup tinggi untuk Kontingen DIY menggambarkan bahwa penampilan DIY memang istimewa.
BACA JUGA:Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Rampungkan Rehab 14 Pasar Tradisional di Kabupaten Tegal
Hal ini selaras dengan apa yang telah disampaikan oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X lalu, saat kontingen berpamitan mohon arahan dan doa restu. Saat itu, Sri Paduka menyampaikan kepada kontingen DIY untuk tampil optimal dan senantiasa menjaga nama baik DIY.
”Kalah atau menang tidak usah terlalu dipermasalahkan,” ucap Aji menirukan kata-kata yang dituturkan oleh Sri Paduka kala itu. "Namun begitu, kemenangan ini tentu juga patut kita syukuri sebagai pendorong semangat kita untuk memajukan olahraga tradisional,” jelasnya. (*)