SLAWI, DISWAYJOGJA - Mulai dikerjakannya rehab pasar tradisional sejak awal Mei 2024 di Kabupaten Tegal menjadi perhatian khusus Bidang Sarana Distribusi dan Perizinan Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan. Sebanyak 11 pasar yang akan direhab melalui dana aspirasi wakil rakyat melalui APBD 2024.
Sedangkan dukungan anggaran yang bersumber dari APBD II reguler, terfokus untuk mendukung rehab 3 pasar tradisional. Total rehab 14 pasar tersebut fokus pada pekerjaan sedang dan ringan.
BACA JUGA:Dimulai Maret 2024, 14 Pasar Tradisional di Kabupaten Tegal Bakal Diperbaiki
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan Kabupaten Tegal Imam Rudy Kurnianto, melalui Kabid Sarana Distribusi dan Perizinan Perdagangan Teguh Imam Prayitno menyatakan, untuk kegiatan fisik yang sebelumnya dijadwalkan mulai awal Maret 2024, mengalami perubahan di awal Mei 2024.
”Dukungan APBD II reguler akan kita maksimalkan untuk rehab Pasar Adiwerna, Balamoa dan Suradadi. Dengan alokasi anggaran untuk ketiga pasar tersebut sekitar Rp480 juta,” ujarnya.
Sementara rehab pasar yang didukung dana aspirasi DPRD II Kabupaten Tegal tercatat ada 11 pasar. Yakni Kedungsukun, Kupu, Kemantran, Bumijawa, Jejeg, Kesambi, Banjaranyar, Balapulang, Bojong, Trayeman dan Banjaran. Kondisi saat ini 25 pasar tradisional yang ada di Kabupaten Tegal, tercatat ada 5 pasar dalam kondisi bagus. Yakni Pasar Bojong, Lebaksiu, Margasari, Pepedan dan Kemantran.
BACA JUGA:Akhir Maret, Rehab 14 Pasar Tradisional Kabupaten Tegal Dimulai
Selain itu, ada juga pasar yang kondisinya parah setelah 5 tahun terakhir tidak pernah tersentuh rehab. Seperti Pasar Adiwerna dan Balamoa. Untuk dukungan anggaran rehab dari dana aspirasi besarannya bervariasi, antara Rp150 juta hingga Rp200 juta.
”Sesuai surat perintah kerja pengerjaan rehab pasar tradisional waktunya 60 hari,” ungkapnya. (*)