3. Selongsong Coil
Part Nissan X-trail T32 yang sering menjadi masalah adalah selongsong coil. Pada SUV ini, selongsong coilnya tergolong cepat aus, gejalanya dapat diketahui dari getaran mesin mobil dan terasa pincang.
Masalah selongsong coil merupakan masalah turunan yang terjadi pada generasi pertama hingga generasi ketiga, yang kini menjadi tipe terbaru. Umumnya akan terjadi kebocoran pada kilometer 70 ribu hingga 80 ribu.
Untuk mengatasi hal ini, pengguna SUV ini biasanya akan membeli selongsong coil after market satuan dengan harga yang lebih murah. Sebab bila dibandingkan dengan selongsong coil part original memiliki harga lebih mahal karena harus satu paket, tidak bisa satuan.
BACA JUGA : 3 Kekurangan dan Kelebihan Suzuki Grand Vitara, Budget LCGC Auto Ganteng!!
4. Transmisi CVT
Layaknya mobil bertransmisi CVT lainnya, pada SUV satu ini perlu diperhatikan penggantian oli CVT secara rutin setiap menempuh jarak 30.000 hingga 40.000 kilometer. Terlebih jika pemakaian mobil dengan karakter menyetir agresif.
Kelalaian mengganti oli transmisi atau kesalahan memilih oli transmisi dapat memberikan dampak buruk pada kendaraan, karena akan mengakibatkan kerusakan pada part-part transmisi lain.
Untuk mengatasi hal ini biasanya pengguna SUV besutan Nissan membawanya ke bengkel resmi untuk perawatan, namun dengan permintaan khusus hanya mengganti oli transmisi. Tujuannya untuk mencegah kerusakan pada bagian transmisi.
Penutup
Nissan X-trail T32 memiliki beberapa masalah umum yang sering terjadi pada unitnya, dengan adanya kesamaan part dengan dua generasi sebelumnya, sehingga penyakitnya masih sama.
Karena beberapa masalah pada part-partnya masih sama dengan dua generasi terakhir. penangannya dapat dilakukan melalui bengkel resmi maupun secara mandiri dengan berbagi informasi pada sesama pengguna SUV besutan Nissan satu ini.
Demikian 4 masalah yang sering terjadi pada Nissan X-trail T32, semoga bermanfaat. (*)