Polisi Pastikan Akan Selidiki Insiden Atap Sekolah SD di Gunungkidul yang Ambrol

Kamis 10-11-2022,08:38 WIB
Editor : Imron Rosadi

GUNUNGKIDUL, DISWAYJOGJA.ID – Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan memastikan akan menyelidiki kasus ambrolnya atap SD Muhammadiyah Bogor yang menewaskan satu orang siswa.

"Setiap peristiwa pasti ada proses pencarian informasi, dikemas dengan bahasa penyelidikan untuk mengetahui peristiwanya seperti apa. Pasti itu akan dicari," kata Suwondo seusai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu 9 November 2022.

Diketahui, atap salah satu bangunan di SD Muhammadiyah Bogor, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, DIY ambrol pada Selasa pagi 8 November 2022 sekitar pukul 07.00 WIB.

BACA JUGA:Siswa SD di Gunungkidul Tewas Saat Menolong Temannya di Insiden Atap Sekolah Ambruk, Begini Kata Sultan HB X

Ambrolnya atap bangunan SD tersebut menimpa para siswa yang sedang berada di dalam ruangan tersebut.

Dari sebanyak 12 pelajar yang menjadi korban ambrolnya atap bangunan tersebut, satu di antaranya Fauzi Ajitama (12) yang meninggal dunia pada Selasa malam, 8 November 2022.

Menurut Suwondo, saat ini penyelidikan kasus itu sepenuhnya diserahkan kepada jajaran Polres Gunungkidul.

BACA JUGA:Jalan Jogja-Wonosari Sempat Tak Bisa Dilintasi Karena Ambles, Ini Jalur Alternatif ke Gunungkidul

"Penelitian (penyelidikan) itu diserahkan kepada Polres Gunungkidul untuk langkah-langkahnya," ujar dia.

Meski demikian, menurut Suwondo, apabila tidak terpenuhi unsur pidana, kasus itu tidak akan dilanjutkan ke tahap penyidikan.

"Harus menyatakan dahulu itu pidana atau bukan, Jika bukan pidana, ya, enggak bakal naik ke tahap penyidikan," kata dia.

Sementara Polres Gunungkidul memeriksa 10 saksi atas peristiwa ambrolnya atap ruangan SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Kabupaten Gunungkidul.

BACA JUGA:Jasad Wisatawan yang Terseret Ombak di Pantai Jungwok Ditemukan

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro menjelaskan bahwa sepuluh saksi itu berasal dari sekolah, komite, kontraktor, dan hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta langsung meninjau kondisi sekolah dan menemukan beberapa kaganjilan dalam konstruksi bangunan.

Kategori :