Aktivitas Kegempaan Gunung Merapi Masih Tinggi, Ratusan Gempa Guguran Terjadi dalam Sepekan

Senin 24-10-2022,07:44 WIB
Editor : Imron Rosadi

SLEMAN, DISWAYJOGJA.ID - Gunung Merapi masih terus mengeluarkan aktivitas kegempaan.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat bahwa aktivitas kegempaan masih cukup tinggi di pekan ini, 14-20 Oktober 2022.

Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan Gunung Merapi pada pekan ini mengeluarkan lima kali guguran lava ke arah barat daya sejauh 1,8 kilometer, dominan ke Sungai Bebeng.

BACA JUGA:3.123 Siswa dari 247 Sekolah di Yogyakarta Ikuti Energen Champion SAC Indonesia

"Suara guguran terdengar dari Pos Babadan sebanyak sepuluh kali dengan intensitas sedang," katanya.

Agus mengatakan tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah.

Volume kubah lava barat daya sebesar 1.626.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.772.000 m3.

Selama sepekan ini, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan 286 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 102 kali gempa Fase Banyak (MP), 2 kali gempa Frekuensi rendah (LF), 411 kali gempa Guguran (RF), 41 kali gempa Hembusan (DG), dan delapan kali gempa Tektonik (TT).

BACA JUGA:Polres Bantul Razia Miras, Puluhan Botol Diamankan Petugas

"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan," ujar dia.

Selain itu, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 37 mm per jam selama 270 menit di Pos Kaliurang pada 20 Oktober 2022.

"Ada laporan terjadi penambahan aliran di Kali Gendol, Woro dan Boyong," ucap dia.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level 3 atau Siaga.

BACA JUGA:Warga Diimbau Tidak Berikan Obat Sirup untuk Anak yang Sakit, Begini Tanggapan Sultan HB X

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di lereng Merapi. (*)

Kategori :