Rizal Ramli: Jokowi Naikan Harga BBM, Nggak Kreatif

Senin 05-09-2022,11:00 WIB
Editor : Imron Rosadi

JAKARTA, DISWAYJOGJA.ID - Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik keras pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di saat anjloknya harga minyak dunia.

Rizal Ramli menilai, pemerintah selalu mencari cara yang gampang yaitu ‘nambah utang’  dan ‘menaikkan harga-harga' yang bikin susah rakyat.

“Pejabat yang ilmunya cuma segitu, ndak usah S3! Negara lain menurunkan harga BBM, Indonesia menaikkan – dasar koplok,” ujar Rizal Ramli, pada Sabtu 3 September 2022.

BACA JUGA:Ini Daftar Harga BBM Pertamina hingga Shell, Ojol Auto Pindah ke Bensin Revvo 89 Harga Rp8.900 per Liter

Mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengatakan, pemerintah seharus tidak perlu menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM.

Menurut Rizal, pemerintah harus menghentikan pengeluaran yang tidak perlu, seperti proyek ibukota negara baru di Kalimantan abal-abal itu.

“Kurangi pengeluaraan lembaga-lembaga negara seperti Mahkamah Konsitusi (MK) yang anggarannya malah dinaikan empat kali lipat. Padahal kinerjanya payah!” ungkap Rizal Ramli.

BACA JUGA:Jokowi Pakai Rumus 'Jalan Pintas' Menaikkan Harga BBM, Masyarakat Tagih Janji

Rizal Ramli juga menilai, Presiden Jokowi bisa perintahkan Komisaris dan Direksi Pertamina untuk memotong ineffesiensi Pertamina dan PLN sebesar 20%.

“Itu bukan hal yang sulit asal mereka bersih dan profesional, bukan titipin politik dan hutang budi Jokowi (Ahok). Kalau itu dilakukan, tidak perlu BBM naik!” ujar Rizal Ramli.

Cara lain yang bisa ditempuh pemerintah agar tidak menaikkan BBM adalah fokus mengurangi cicilan bunga dan pokok utang, yang tahun ini mencapai Rp805 triliun. Jumlah tersebut, sepertiga dari APBN.

BACA JUGA:Pemerintah Siap Cairkan Bansos Jika Harga BBM Naik, Bagaimana Cara Dapatnya?

"Jika dilakukan debt-swap, termasuk debt-to-nature swap, cicilan bisa berkurang seperempatnya atau sebesar Rp200 triliun," katanya.  

Saat ini inflasi sebesar 5% tapi inflasi makanan sudah mencapai 11,5%.

“Rakyat betul-betul sedang susah. Kok tega-teganya pemerintah naikkan harga BBM,” ucap Rizal Ramli.

Kategori :