Kebut Sosialisasi Pengelolaan Sampah di 17 Kapanewon

Senin 30-05-2022,16:54 WIB
Reporter : Warjono
Editor : Wawan Setiawan

 

Berdasarkan data dari  Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, suplai sampah perhari mencapai 700 ton. Angka ini dinilai besar, mengingat kemampuan TPST Piyungan yang sampai saat ini masih sangat terbatas.

 

Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengatakan, pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) akan dilakukan di 3 lokasi di Sleman. Salah satunya, ditargetkan sudah akan beroperasional tahun ini, yakni TPST di  Tamanmartani Kalasan.

 

Ia mengatakan, pembangunan TPST ini mendesak untuk mengatasi persoalan sampah. Dana yang dialokasikan untuk pembangunan TPST tersebut berasal dari APBD Sleman, namun dilaksanakan secara bertahap setelah penetapan APBD Perubahan tahun ini.

 

Harda mengatakan, rencana pembangunan TPST ini sebenarnya sudah lama. Namun baru bisa direalisasikan tahun ini karena sulitnya mendapat lahan.

 

"Sekarang lahan sudah ada, DED juga sudah selesai," katanya.

 

Selain Kalasan, Pemkab Slwman juga merencanakan pembangunan fasilitas serupa di wilayah barat yakni di Minggir. Bedanya, jika di Tamanmartani anggarannya menggunakan APBD Kabupaten, maka untuk TPST di Minggir akan didanai dari alokasi dana khusus (DAK) dari Kementerian PUPR sekitar Rp 48 miliar. 

 

"Kami juga merencanakan pembangunan TPST wilayah tengah," katanya.

 

Pembangunan sejumlah TPST tersebut dilakukan agar persoalan sampah di DIY tidak terus berlarut. Baginya, keberadaan TPST baru tersebut sudah mendesak, karena beberapa kali TPA Piyungan ditutup dengan alasan suplai sampah yang melebihi daya tampung.

Kategori :