Awan Panas Guguran Merapi Terjadi Sore Ini, Luncur hingga 1,2 Kilometer
Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat, BPPTKG melaporkan dua kali awan panas guguran pada Minggu (21/12/2025) sore, dengan jarak luncur mencapai 1,2 kilometer ke sektor barat daya.--dok. BPPTKG
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Aktivitas Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadinya dua kali awan panas guguran di Gunung Merapi pada Minggu (21/12/2025) sore.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menyampaikan awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 14.35 WIB. Awan panas tersebut meluncur sejauh sekitar 1.200 meter dengan amplitudo maksimum 25 milimeter dan durasi 113,35 detik, mengarah ke sektor barat daya tepatnya di hulu Kali Boyong. Saat kejadian, arah angin bertiup ke timur.
Selang 20 menit kemudian, awan panas guguran kembali terpantau pada pukul 14.55 WIB. Kali ini, jarak luncur diperkirakan mencapai 1.000 meter dengan amplitudo maksimum 15 milimeter dan durasi 131,81 detik, mengarah ke barat daya di kawasan hulu Kali Bebeng.
Badan Geologi juga melaporkan terjadinya hujan di puncak Gunung Merapi mulai pukul 14.10 WIB. Curah hujan tercatat sebesar 18 milimeter dengan durasi 14 menit dan intensitas mencapai 106 milimeter per jam. Hujan masih berlangsung saat laporan disampaikan.
BACA JUGA : Awan Panas Guguran 131 Detik di Merapi, Hujan di Lereng Selatan Makin Intens
BACA JUGA : BPPTKG: Suplai Magma Masih Berlangsung, Risiko Awan Panas Merapi Tinggi
“Kondisi hujan ini berpotensi memicu bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi serta meningkatkan risiko awan panas guguran di daerah potensi bahaya,” ujar Agus dalam keterangan resmi.
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat untuk menjauhi kawasan rawan dan mematuhi seluruh rekomendasi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan laporan aktivitas gunung api periode pengamatan pukul 06.00–12.00 WIB, cuaca di sekitar Merapi terpantau berawan dengan angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara berkisar antara 23,9 hingga 27,8 derajat Celsius dengan kelembaban 65,8–77,5 persen.
Secara kegempaan, tercatat 21 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–17 milimeter dan durasi 55,22–152,46 detik. Selain itu, terdeteksi 14 kali gempa hybrid atau fase banyak serta satu gempa tektonik jauh.
BACA JUGA : Merapi Luncurkan Awan Panas 1 Km, BPPTKG: Waspadai Lahar Saat Hujan di Puncak
BACA JUGA : Merapi Status Siaga, 5 Kali Awan Panas Tercatat Sepekan Terakhir
BPPTKG juga mencatat satu kali guguran lava ke arah barat daya melalui Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.
Hingga saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga. BPPTKG menegaskan potensi bahaya utama berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya yang meliputi Sungai Boyong hingga sejauh lima kilometer serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga tujuh kilometer.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: