Dishub DIY Siapkan 7 Jalur Alternatif Nataru, Kendaraan Besar Dilarang Masuk Kota Jogja
Dishub DIY menyiapkan tujuh jalur alternatif Nataru 2025/2026 untuk kurangi kemacetan Yogyakarta, membatasi bus dan kendaraan besar masuk kota imbas penutupan Jembatan Kewek.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyiapkan tujuh jalur alternatif untuk mengurai potensi kepadatan arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah kendaraan pribadi maupun bus wisata masuk ke pusat kota Yogyakarta, terutama setelah penutupan sementara Jembatan Kewek menimbulkan kepadatan di beberapa titik.
Kepala Dishub DIY, Chrestina Erni Widyastuti, mengatakan arahan dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X menekankan pentingnya memecah konsentrasi kendaraan saat puncak arus Nataru.
“Tadi dibicarakan Ngarsa Dalem bahwa untuk arus Nataru kita harus memecah konsentrasi. Jangan sampai kendaraan pribadi atau bus masuk kotanya. Kalau hanya melintas, harus diarahkan ke ruas-ruas jalan alternatif,” ujarnya dalam konferensi pers usai Rakor Forkopimda di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (10/12/2025).
BACA JUGA : Potensi Kemacetan hingga Bencana, 21 Pos dan 1.972 Personel Disiagakan saat Nataru 2025
BACA JUGA : Jalan ke Malioboro Diatur Ulang, Ini Rute Baru Saat Jembatan Kewek Dipreservasi
Dishub DIY bersama kepolisian kini mematangkan tujuh pilihan rute yang akan difungsikan sebagai jalur alternatif pemudik dan wisatawan agar tidak memasuki kawasan inti kota.
Menurut Erni, sosialisasi akan dilakukan secara masif agar masyarakat tidak terpaku melalui jalur Malioboro dan sekitarnya.
“Kita lihat sekarang banyak yang lewat Malioboro tapi tidak punya tujuan ke sana. Ini yang akan kita atur, supaya arusnya lebih lancar,” jelasnya.
Penutupan parsial Jembatan Kewek yang berlangsung sampai pembangunan jembatan baru selesai telah menimbulkan penumpukan arus, khususnya di kawasan Kleringan dan Kridosono.
BACA JUGA : Dishub Kota Yogyakarta Minta Maaf atas Kemacetan Imbas Penutupan Jembatan Kewek
BACA JUGA : Warga Mulai Rasakan Dampak Rekayasa Lalin Jembatan Kewek, Jalur Kini Harus Muter
Erni mengakui bahwa kemacetan muncul karena sosialisasi belum sepenuhnya tersampaikan kepada masyarakat.
“Memang ada sedikit kemacetan di Kleringan. Dan nanti akan ada simpul kemacetan di area Kridosono. Ini akan kita evaluasi satu sampai dua hari ke depan untuk menentukan jalur mana saja yang paling efektif,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: