Warga Ikuti Kirab Merah Putih, PNIB Serukan Tolak Reuni 212

Warga Ikuti Kirab Merah Putih, PNIB Serukan Tolak Reuni 212

Warga mengikuti Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara di Surabaya, Minggu (30/11/2025), yang diinisiasi PNIB bersama Pagar Nusa, BEM PTNU, dan FMPN untuk memperingati Hari Pahlawan dan Hari Toleransi Nasional.--dok. PNIB

SURABAYA, diswayjogja.id - Pasca Kirab Merah Putih digelar di Malioboro, Kota Yogyakarta, kini ribuan warga dari berbagai daerah di Jawa Timur memadati kawasan pusat Kota Surabaya mengikuti gelaran Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara, Minggu (30/11/2025).

Gelaran tersebut diinisiasi oleh Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) bersama Pagar Nusa (PN) Nyawiji Surabaya, BEM PTNU, serta Forum Mahasiswa Pagar Nusa (FMPN), dalam rangka memperingati Hari Pahlawan dan Hari Toleransi Nasional.

Kirab dimulai dengan rute Taman Apsari - Tunjungan - Siola - Hotel Yamato (Majapahit). Di titik akhir, para peserta melakukan doa bersama mengenang para pejuang 10 November 1945 yang gugur mempertahankan kemerdekaan di Surabaya.

Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal), menyatakan bahwa kirab tersebut bukan hanya seremoni budaya, tetapi langkah nyata menjaga persatuan bangsa. Dia menekankan bahwa PNIB secara tegas menolak Reuni 212 digelar di manapun berada, karena dinilai berpotensi memecah belah dan memberi ruang bagi paham ekstrem.

BACA JUGA : Ribuan Orang Meriahkan Kirab Merah Putih di Malioboro, Serukan 16 November sebagai Hari Toleransi Nasional

BACA JUGA : Dua Kereta Pusaka Keraton Yogyakarta Kembali Dikirab Setelah 12 Tahun Disimpan

“Dari Surabaya Kota Pahlawan, Kota Patriot dan Pejuang, kami menyampaikan dengan sangat jelas: Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia menolak Reuni 212 digelar di manapun berada. Negara ini sudah sepakat menutup ruang bagi paham khilafah ekstrem, wahabi, dan segala bentuk terorisme,” ujar Gus Wal melalui keterangan resminya.

Dia menyebut bahwa kegiatan PNIB, termasuk kirab akbar yang sebelumnya digelar di Malioboro Yogyakarta pada 16 November, merupakan bentuk perlawanan terhadap ideologi yang dianggap mengancam keutuhan bangsa.

Kirab Merah Putih ini diikuti ribuan peserta dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, hingga Jombang. Berbagai elemen masyarakat, komunitas budaya, hingga kelompok pencak silat turut memeriahkan acara dengan menampilkan pakaian adat dan atraksi seni nusantara.

Menurut PNIB, tingginya antusiasme warga menunjukkan bahwa nilai patriotisme masih kuat tertanam, sekaligus menjadi simbol penolakan terhadap kelompok intoleran yang dianggap masih diberi ruang berlebih dalam dinamika politik nasional.

BACA JUGA : Kirab Juara Umum Porda dan Peparda, Sleman Rayakan Momen Bersejarah

BACA JUGA : Parade Ranpur IDME 2025: Ribuan Warga Sleman Terpukau Pameran Alutsista TNI-Polri

“Jalan kebangsaan harus dijaga dengan sikap tegas terhadap ancaman ideologi transnasional yang bertentangan dengan konstitusi,” jelas Gus Wal.

Dalam pernyataannya, PNIB membawa pesan besar yaitu “Dunia Satu Keluarga, Saatnya Indonesia Setara, Indonesia Aman Makmur Damai Tanpa Intoleransi, Khilafah, dan Terorisme.”

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait