Gunung Merapi Masih Siaga, BPPTKG: Suplai Magma Berlangsung dan Awan Panas Gugura Berpotensi Terjadi

Gunung Merapi Masih Siaga, BPPTKG: Suplai Magma Berlangsung dan Awan Panas Gugura Berpotensi Terjadi

Rekaman CCTV BPPTKG dari Jurangjero menunjukkan aktivitas awan panas guguran di Gunung Merapi, Minggu (9/11/2025), sedikitnya empat kali awan panas teramati meluncur ke arah barat daya dengan jarak maksimum 2.000 meter.--dok. BPPTKG

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, masih berada pada level tinggi. 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa Merapi tetap berstatus Siaga (Level III) berdasarkan evaluasi  dalam sepekan, yakni periode 14–20 November 2025.

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, menyampaikan bahwa aktivitas erupsi Merapi masih bersifat efusif, ditandai dengan guguran lava dan satu kali awan panas guguran selama sepekan terakhir. 

“Suplai magma masih berlangsung dan dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025). 

BACA JUGA : Volume Kubah Merapi Bertambah, BPPTKG Sebut Potensi Awan Panas Tetap Tinggi

BACA JUGA : Merapi Erupsi Guguran Lagi Pagi Ini, Warga Diminta Waspada

Cuaca sebagian besar cerah pada pagi dan malam hari, sementara siang hingga sore berkabut. Sepanjang periode ini, Merapi mengeluarkan asap putih dengan tinggi 15–275 meter.

Dalam sepekan, BPPTKG mencatat satu kali awan panas guguran (APG) ke arah barat daya dengan jarak luncur 2.000 meter ke hulu Kali Krasak, 32 kali guguran lava ke hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter, 14 kali guguran ke hulu Kali Bebeng sejauh 1.900 meter, serta 21 kali guguran ke arah Kali Sat/Putih sejauh 1.900 meter.

Perubahan morfologi terjadi pada Kubah Lava Barat Daya, sedangkan Kubah Tengah relatif stabil. Berdasarkan foto udara 30 Oktober 2025, volume kubah tercatat Kubah Barat Daya yakni 4.308.700 m³ dan Kubah Tengah yaitu 2.368.800 m³

Pemantauan deformasi menggunakan EDM dan GPS juga tidak menunjukkan perubahan signifikan, menandakan tidak ada inflasi permukaan yang mencolok.

BACA JUGA : Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Kembali Meningkat, Awan Panas Guguran Capai 1,2 Kilometer

BACA JUGA : Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, BPPTKG Imbau Warga Waspada Bahaya Lahar Saat Hujan

Selain itu, letusan eksplosif berpotensi melontarkan material hingga 3 km dari puncak. Curah hujan tertinggi pekan ini tercatat di Pos Kaliurang sebesar 22,53 mm/jam. Meski begitu, tidak ada laporan aliran lahar pada sungai-sungai hulu Merapi.

Dalam rekomendasinya, BPPTKG meminta pemerintah daerah Sleman, Magelang, Boyolali, dan Klaten untuk memperkuat langkah mitigasi, termasuk penyiapan jalur evakuasi dan penguatan kapasitas masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: