Sleman Tekan Risiko Stunting, Air Bersih dan Lingkungan Jadi Fokus Utama
dr. Cahya Purnama, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, saat memaparkan strategi pencegahan stunting berbasis air bersih dan lingkungan sehat di Sleman, Senin (17/11/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Risiko stunting di Kabupaten Sleman tidak hanya dipengaruhi asupan gizi, tetapi juga kualitas lingkungan, khususnya ketersediaan air bersih.
dr. Cahya Purnama, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, menjelaskan bahwa intervensi fokus pada memastikan air yang dikonsumsi bebas bakteri coliform (E. coli), karena air tercemar dapat menyebabkan diare pada bayi dan anak.
“Jika anak sering diare, penyerapan energi terganggu dan risiko stunting meningkat. Oleh karena itu, ketersediaan air bersih menjadi fokus utama penanganan di beberapa kapanewon,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (17/11/2025).
Selain intervensi air bersih, Dinas Kesehatan Sleman juga mengoptimalkan program edukasi gizi melalui kelas menyusui dan feeding rule, serta program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan balita yang membutuhkan.
“Upaya pencegahan stunting tidak hanya soal makanan. Edukasi keluarga mengenai pola makan bayi dan anak sejak dini sangat penting agar gizi terserap optimal,” jelasnya.
Selain itu, faktor lingkungan seperti kebiasaan merokok di rumah juga mendapat perhatian. Melalui program GAS Group (Gerakan Keluarga Sehat Bebas Asap Rokok), masyarakat yang merokok tetap diperbolehkan, namun hanya di luar rumah.
BACA JUGA : Tradisi Mitoni Jadi Inovasi Budaya untuk Cegah Stunting di Kota Yogyakarta
BACA JUGA : Sleman Waspada Stunting, Asap Rokok dan Kekurangan Gizi Jadi Ancaman Anak Sejak Dini
Unit layanan berhenti merokok juga dikembangkan untuk mendukung masyarakat agar lebih sehat.
“Program GAS Group dan unit layanan berhenti merokok penting agar bayi dan anak tidak terpapar asap rokok. Kolaborasi ini diharapkan bisa menekan angka stunting secara signifikan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kebiasaan merokok di rumah tetap diperbolehkan, asalkan tidak membahayakan anggota keluarga, terutama bayi dan anak.
“Beberapa rekan memang menanggapinya dengan santai, namun prinsipnya bukan melarang merokok sepenuhnya, melainkan mengatur agar tidak membahayakan keluarga di rumah,” ucapnya.
Untuk mendukung prinsip ini, Kabupaten Sleman mencontohkan beberapa daerah seperti Amplas yang telah menyediakan area khusus merokok.
Ke depan, Sleman juga berencana membuat fasilitas serupa yang lebih lengkap untuk memastikan keamanan anggota keluarga dari paparan asap rokok.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: