Sedia Payung Sebelum Hujan, Bantul Aktifkan 18 Pos Darurat Hadapi Potensi Banjir dan Longsor
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memberikan keterangan kepada wartawan mengenai aktivasi pos siaga darurat bencana di halaman Kantor Bupati Bantul, Senin (17/11/2025).--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Menghadapi risiko bencana hidrometeorologi menjelang puncak musim hujan, Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) resmi mengaktifkan 18 pos siaga darurat.
Pos-pos ini ditempatkan di wilayah dengan kerawanan tertinggi terhadap banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Pengaktifan pos siaga ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah mitigasi yang disiapkan sebagai respon dini terhadap cuaca ekstrem yang kerap berdampak pada ribuan warga di beberapa wilayah Bantul.
Melalui pos ini, koordinasi antara pemerintah kabupaten, pemerintah kalurahan, relawan, dan masyarakat akan dipusatkan agar respons bencana dapat berlangsung cepat dan tepat.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk antisipasi yang dirancang sebelum situasi darurat benar-benar terjadi.
“Kami tidak menunggu bencana terjadi. Kesiapsiagaan adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah,” katanya saat ditemui di Kantor Bupati Bantul, Senin (17/11/2025).
BACA JUGA : 7 Pilihan Kuliner Lezat dari Bantul Paling Populer dengan Cita Rasa dan Keunikannya, Simak Disini
BACA JUGA : Harga Pangan Bantul Justru Turun Jelang Nataru, Kepala Dinas Sebut Secara Nasional Naik
Menurutnya, BPBD telah melakukan sejumlah asesmen lapangan untuk memastikan titik rawan bencana terpetakan secara akurat.
“BPBD sudah melakukan asesmen, dan titik-titik rawan banjir serta tanah longsor sudah dipetakan bersama relawan,” tambahnya.
Selain pemetaan wilayah rawan, pemerintah juga mulai menyiapkan rencana evakuasi sebagai langkah antisipatif.
Hal ini mencakup persiapan jalur evakuasi, moda transportasi darurat, lokasi titik kumpul, serta fasilitas penampungan sementara bagi masyarakat terdampak.
“Rencana-rencana evakuasi sudah mulai dipersiapkan. Jadi ketika situasi mengharuskan warga mengungsi, semuanya berjalan lebih terstruktur dan tidak ada kepanikan,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa peran pemerintah desa dan kelompok relawan sangat penting dalam kesiapan ini.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: