Odeng Hits di Jakarta, Berikut Perbedaan dan Varian Odeng Bisa Jadi Referensi Kulineran Kekinian

Odeng Hits di Jakarta, Berikut Perbedaan dan Varian Odeng Bisa Jadi Referensi Kulineran Kekinian

Odeng K-Mart--

diswayjogja.id – Bagi para penggemar setia drama Korea (drakor), pemandangan jajanan kaki lima, terutama odeng, bukanlah hal yang asing. Camilan berbasis olahan ikan ini seringkali muncul dalam berbagai adegan, disajikan hangat-hangat, seolah menawarkan kehangatan dan kenyamanan di tengah suasana. Menikmati odeng sambil menyeruput kuah kaldu yang mengepul telah menjadi salah satu citra ikonik dari budaya kuliner jalanan Korea yang menarik perhatian penonton global.

Popularitas odeng yang meroket seiring dengan gelombang Hallyu (demam Korea) menimbulkan rasa penasaran yang besar di kalangan pecinta kuliner. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya odeng itu dan terbuat dari bahan apa? Sekilas, bentuknya yang berupa lembaran tipis yang ditusuk secara bertumpuk menyerupai sate di Indonesia, namun tentu saja, cita rasa dan komposisinya berbeda jauh dari camilan lokal.

Pada dasarnya, camilan ini dikenal dengan istilah fishcake dalam bahasa Inggris. Ia merupakan makanan yang wajib ada di kedai-kedai pinggir jalan di Korea, berdampingan dengan makanan khas populer lainnya seperti kimbap (nasi gulung) dan tteokbokki (kue beras pedas). Kini, berkat kemudahan akses dan tingginya permintaan, odeng juga dapat dengan mudah dijumpai dalam bentuk siap masak di supermarket, minimarket, bahkan disajikan di berbagai restoran berkonsep Korea.

Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, mari kita telusuri lebih dalam mengenai asal-usul, bahan dasar, hingga perbedaan unik antara odeng dari Korea dan kembarannya dari Jepang. Pemahaman ini penting untuk mengapresiasi keunikan camilan gurih dan kenyal ini yang telah sukses mencuri perhatian para pecinta kuliner di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

BACA JUGA : 8 Rekomendasi Restoran Makanan Korea Viral Jakarta 2025, Terkenal Populer dan Enak Dengan Konsep Unik

BACA JUGA : Juara! Mongsim Bakery Roti Korea di Jakarta Dengan Rasa Otentik, Berikut Ulasan Selengkapnya

Odeng 

Proses pengolahan tersebut menghasilkan tekstur odeng yang khas: sedikit kenyal, empuk, dan gurih, dengan aroma ikan yang cukup dominan namun tetap lezat. Adonan yang telah jadi kemudian dicetak menjadi lembaran pipih atau tipis, lalu ditusuk menggunakan bambu panjang secara bergelombang atau bertumpuk, siap untuk disajikan. Meskipun terdapat beberapa cara penyajian, format yang paling umum ditemui adalah odeng yang direbus dalam kuah kaldu bening yang segar dan menghangatkan.

Oden versus Odeng

Terkadang muncul kebingungan mengenai penyebutan yang benar, apakah oden atau odeng. Sebenarnya, kedua penyebutan tersebut benar, namun merujuk pada hidangan yang memiliki asal-usul dan cara penyajian yang berbeda, masing-masing dari Jepang dan Korea.

Oden (Jepang)

Oden berasal dari Jepang dan dikenal sebagai salah satu jenis nabemono, yaitu hidangan yang terdiri dari berbagai macam bahan yang direbus bersama-sama dalam satu panci (pot). Isian oden sangat beragam, meliputi olahan kue ikan (fishcake) dalam berbagai bentuk, sayuran, telur rebus, tahu, dan lainnya. Semua bahan ini direbus dalam kuah kaldu ikan yang diperkaya dengan kecap asin (shoyu).

Di Jepang, oden sangat populer disantap saat musim dingin. Warung atau gerobak makanan yang menjual oden biasanya mengeluarkan asap dari kuah yang mengepul, menciptakan aroma gurih yang menggugah selera. Dengan demikian, oden di Jepang merujuk pada keseluruhan hidangan berkuah dengan aneka isian, bukan hanya olahan ikannya saja.

BACA JUGA : 5 Rekomendasi Kuliner Malam Paling Lezat Kediri, Solusi Terbaik Saat Lapar Tiba-Tiba Datang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait