Game Interaktif Kata Kita UGM Jadi Solusi Digital untuk Anak Speech Delay dan Cerebral Palsy
Mahasiswa UGM menghadirkan inovasi digital yang berdampak sosial melalui aplikasi game Kata Kita, sebuah media interaktif yang dirancang untuk membantu anak-anak penyandang cerebral palsy dan speech delay, disampaikan di UGM, Jumat (10/10/2025). --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menghadirkan inovasi digital yang berdampak sosial melalui aplikasi game “Kata Kita”, sebuah media interaktif yang dirancang untuk membantu anak-anak penyandang cerebral palsy dan speech delay belajar berbicara secara menyenangkan.
Aplikasi ini dikembangkan oleh lima mahasiswa lintas fakultas, yaitu Muhammad Zufar Syaafi’ (Koordinator, Fakultas Teknik – Teknologi Informasi), Muhammad Haidar Syaafi’ (Fakultas Teknik), Keisha Tiara Ramadhania (Fakultas Psikologi), Nabila Sabna Haqi (Fakultas Ilmu Budaya), serta Nenden Kalma Syafiyah Afiyatani (Fakultas Psikologi).
Menurut Zufar, pengembangan Kata Kita berawal dari kerja sama dengan komunitas Wahana Keluarga Cerebral Palsy (WKCP) Yogyakarta, yang menaungi anak-anak dan orang tua penyandang cerebral palsy.
Berdasarkan hasil observasi tim, sekitar 25 persen anak dengan cerebral palsy di WKCP mengalami keterlambatan bicara ringan hingga sedang, sementara 75 persennya tergolong nonverbal atau belum dapat berbicara sama sekali.
BACA JUGA : Rektor UGM Sentil Kondisi PKL Jalan Kaliurang, Malam Hari Ramai tapi Belum Tertib
BACA JUGA : Megawati Tanam Pohon Bodhi di UGM, Penyerap Karbon Tinggi untuk Lawan Perubahan Iklim
“Kami melihat banyak anak dengan keterlambatan bicara yang kesulitan mengikuti terapi karena faktor biaya dan mobilitas. Selain itu, media terapi yang tersedia cenderung monoton. Dari situ, kami membuat inovasi digital berupa game interaktif bernama Kata Kita,” jelas Zufar di UGM, Jumat (10/10/2025).
Game Kata Kita menggabungkan pendekatan edukatif dan hiburan. Anak-anak diajak belajar melalui tokoh utama bernama Budi, yang diceritakan kehilangan kemampuan bicara.
Dalam permainan, Budi harus mengumpulkan “buku resep” untuk memulihkan kemampuannya, dengan setiap misi berisi tantangan pengucapan kosakata yang telah divalidasi oleh Ikatan Terapis Wicara DIY dan dosen pendamping Dr. Elga Ndriana dari Fakultas Psikologi UGM.
Sistem Kata Kita dilengkapi dengan fitur login untuk mencatat progres pengguna, memungkinkan orang tua memantau perkembangan anak melalui dashboard berbasis web.
BACA JUGA : Sleman Gandeng UGM Hadirkan Teknologi Tepat Guna untuk Perkuat Ekonomi Petani
BACA JUGA : Tim Mobil Kimia UGM Melaju ke Kompetisi Internasional di Boston pada November 2025
Platform ini juga terintegrasi dengan teknologi AI Google Gemini untuk menganalisis tingkat ketepatan pengucapan dan memberikan ringkasan perkembangan secara otomatis.
Selain fitur pembelajaran, Kata Kita juga menghadirkan Augmented Reality (AR) berupa 30 kartu interaktif berisi gambar hewan, buah, dan benda.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: