ARTJOG 2025 Usung Trilogi Motif Amalan, Ada Program Spotlight Karya Kolaborasi Reza Rahardian

ARTJOG 2025 Usung Trilogi Motif Amalan, Ada Program Spotlight Karya Kolaborasi Reza Rahardian

Festival seni rupa kontemporer ARTJOG, mengusung tema Motif: Amalan, akan kembali digelar di Jogja National Museum (JNM), mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025. --dok. ARTJOG

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Festival seni rupa kontemporer ARTJOG akan kembali digelar di Jogja National Museum (JNM), mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025.

ARTJOG 2025 mengusung tema 'Motif: Amalan', di mana tema ini merupakan penutup dari trilogi kuratorial sejak 2023 yang digagas oleh Hendro Wiyanto, yakni 'Motif: Lamaran' (2023) dan 'Motif: Ramalan' (2024).

Direktur ARTJOG, Heri Pemad, mengungkapkan bahwa tema ini bertujuan meredefinisi pandangan terhadap seni yang sering kali terbatas hanya pada nilai estetika, serta mempertimbangkan nilai praktik seni sebagai bentuk kebaikan bagi masyarakat lebih luas.

“Melalui program-programnya, ARTJOG 2025–Motif: Amalan berusaha menata ulang pandangan konvensional yang menilai seni hanya dari aspek estetikanya,” ungkap Heri dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/6/2025). 

BACA JUGA : Kunjungi Festival Pameran Seni Rupa ARTJOG, Sri Sultan Apresiasi Karya Seniman Muda

BACA JUGA : Festival Seni Kontemporer ARTJOG 2024 Digelar Selama 2 Bulan, Tampilkan Karya dari 48 Seniman

ARTJOG 2025 ingin menekankan bahwa seni juga memiliki dimensi etis dan spiritual, yang bisa menjadi amalan dalam kehidupan. Tahun ini, ARTJOG 2025 secara khusus menghadirkan dua nama besar dalam dunia seni yakni Anusapati dari Yogyakarta dan kolektif REcycle EXPERIENCE dari Bandung.

“Anusapati menciptakan karya seni instalasi dari berbagai material kayu bekas sebagai refleksi atas kerusakan lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, REcycle EXPERIENCE yang digawangi oleh Evan Driyananda dan Attina Nuraini akan menampilkan robot dari mainan bekas.

“Kami mengajak pengunjung untuk ikut menyumbangkan mainan bekas mereka, yang nantinya akan menjadi bagian dari karya seni kolaboratif,” katanya. 

BACA JUGA : Ada 126 Foto dari 25 Jurnalis, PFI Yogyakarta Gelar Pameran Foto 'Sing Penting Madhang'

BACA JUGA :  Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Hamong Nagari, Tampilkan Atribut Busana Abdi Dalem

Program ini tidak hanya menampilkan karya visual, tetapi juga mengusung pesan keberlanjutan dan keterlibatan publik. Salah satu sorotan tahun ini adalah program Special Project yang menghadirkan karya partisipatif dari Murakabi Movement, ruangrupa, dan DEVTO Printmaking Institute.

“Sebagai gerakan kreatif dan eksploratif, Murakabi Movement akan melibatkan audiens untuk memahami hubungan antara individu dan lingkungan dalam praktik hidup sehari-hari,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: