Sultan HB X Peringatkan Dampak Pemotongan Anggaran, Sekolah dan Kesehatan Gratis Bisa Terancam
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri baru putih) memberikan keterangan kepada wartawan seusai kunjungan kerja di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (9/10/2025). --Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id
BANTUL, diswayjogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan pentingnya pemerintah pusat mempertimbangkan dampak kebijakan efisiensi anggaran terhadap pelayanan publik di daerah.
Ia menilai, pengurangan anggaran dapat memicu masalah besar terutama pada sektor pendidikan dan kesehatan yang selama ini menjadi prioritas banyak pemerintah daerah.
“Ya, relatif. Teman-teman gubernur itu berharap tidak ada pengurangan anggaran,” katanya saat ditemui usai kunjungan kerja di Kabupaten Bantul, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, banyak kepala daerah kini menghadapi dilema antara mempertahankan program layanan gratis dengan keterbatasan fiskal.
Kebijakan seperti sekolah gratis, layanan kesehatan gratis, hingga bantuan sosial merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Namun, ketika anggaran dari pusat dikurangi, daerah terpaksa mencari solusi dengan memotong pos lain.
BACA JUGA : Kota Yogyakarta Optimalkan Enam Daya Tarik Pariwisata di Tengah Efisiensi Anggaran
BACA JUGA : Wayang Jogja Night Carnival Batal Digelar, Hasto Sebut Anggaran Dialihkan untuk Kegiatan Sosial
“Karena bagi mereka yang menjalankan kebijakan seperti sekolah gratis, kesehatan gratis, dan sebagainya, pengurangan anggaran bisa menimbulkan problem besar,” ujarnya.
Ia menekankan, keputusan semacam itu tidak sesederhana efisiensi keuangan. Pengurangan anggaran berarti juga mengurangi kesempatan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan akses dasar.
Pemerintah daerah, lanjutnya, akan dihadapkan pada pilihan sulit antara menjaga program sosial atau memangkas kegiatan lain yang juga penting.
“Kalau mau tetap gratis, berarti mereka harus mengambil anggaran dari sektor lain untuk menopang itu. Begitu kan jadi problem baru bagi daerah-daerah,” jelasnya.
Sri Sultan berharap kebijakan pemangkasan anggaran tahun ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar perencanaan fiskal ke depan lebih matang dan realistis.
BACA JUGA : Esti Wijayati Apresiasi Revitalisasi SLB di DIY, Pastikan Anggaran Pendidikan Dialokasikan secara Adil
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: