Tari, Anak Gajah Ikonik Tesso Nilo Tutup Usia: Peringatan Keras bagi Konservasi Satwa Liar Indonesia

Tari, Anak Gajah Ikonik Tesso Nilo Tutup Usia: Peringatan Keras bagi Konservasi Satwa Liar Indonesia

Anak gajah sedang mandi bersama induknya di Tangkahan Elephant Training Center --Foto : HO (Ken Hardi/Geopix)

YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Geopix menyampaikan duka mendalam atas matinya seekor anak gajah bernama Tari, yang selama ini dikenal luas sebagai ikon sekaligus sosok populer di media sosial Taman Nasional Tesso Nilo. 

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa meskipun populer, Tari tetaplah satwa liar yang seharusnya tumbuh bebas di hutan, habitat alaminya yang terjaga.

“Peristiwa ini akan menjadi pengingat bahwa gajah memiliki kemungkinan hidup yang lebih layak ketika berada di hutan,” kata Annisa Rahmawati, Senior Wildlife Campaigner Geopix, kepada wartawan, Kamis (11/9/2025). 

Menurutnya, jika masyarakat gagal melihat kematian Tari sebagai sebuah tragedi, dukungan publik terhadap perlindungan gajah di alam liar akan sulit dibangun. 

BACA JUGA : Eksplorasi Kuliner Kafe Ramah Hewan dan Unik di Cibubur

BACA JUGA : Tengkleng Gajah; Reomendasi Kuliner Tradisional Khas Yogyakarta dengan Porsi Besar

“Kematian Tari hendaknya menjadi pemantik perlunya evaluasi terhadap strategi konservasi gajah yang telah diselamatkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, menangani gajah dalam pemeliharaan bukan hal yang sederhana. 

“Kemungkinan kontak fisik berlebihan antara manusia dan satwa liar seperti gajah berpotensi meningkatkan risiko penularan penyakit zoonotik yang dapat membahayakan manusia, satwa liar itu sendiri, maupun ekosistem hutan secara keseluruhan,” jelasnya.

Selama ini, banyak gajah di Indonesia yang berakhir dalam pemeliharaan (captivity) setelah diselamatkan. 

Ia menekankan, sudah saatnya muncul pilihan untuk mengubah arah strategi konservasi gajah menuju rehabilitasi dan pelepasliaran ke habitat alaminya, sebagaimana telah diterapkan di negara lain seperti Laos dan Sri Lanka.

“Upaya ini bahkan dapat melengkapi kegiatan pemulihan ekosistem yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Hutan-hutan yang telah dipulihkan dapat diisi dengan gajah-gajah yang telah diselamatkan sebagai ‘rumah’ baru bagi populasi mereka,” ucapnya.

Geopix menekankan bahwa kejadian ini membuka kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga habitat alami satwa. 

“Tari bukan hanya ikon, tetapi juga simbol perlunya perlindungan bagi seluruh populasi gajah di Indonesia,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: