Nostalgia di Kampung Heritage Kajoetangan Malang Ramai Wisatawan, Simak Ulasannya Berikut Ini

Nostalgia di Kampung Heritage Kajoetangan Malang Ramai Wisatawan, Simak Ulasannya Berikut Ini

Kampung Heritage Kajoetangan--

diswayjogja.id – Malang, sebuah kota yang terletak di Jawa Timur, dikenal luas sebagai pusat perhatian, terutama menjelang musim liburan panjang akhir tahun. Kota ini tidak hanya terkenal dengan keindahan alam pegunungannya yang menawan dan udaranya yang sejuk, tetapi juga menyimpan harta karun berupa kawasan bersejarah yang menawarkan pengalaman wisata yang unik. Di tengah gemerlap pembangunan dan modernitas pusat kota, sebuah destinasi bernama Kampung Heritage Kajoetangan kini muncul sebagai primadona baru yang berhasil menyedot perhatian wisatawan domestik secara signifikan.

Daya tarik utama kawasan ini terletak pada kemampuannya untuk membawa setiap pengunjung melakukan perjalanan singkat kembali ke era kolonial Hindia Belanda. Begitu kaki melangkah memasuki gang-gang sempit Kajoetangan, mata akan langsung dimanjakan oleh deretan rumah-rumah tua yang masih tegak berdiri, mempertahankan arsitektur aslinya yang khas. Suasana ini menciptakan sebuah lorong waktu yang hidup, menjanjikan sensasi nostalgia yang mendalam dan berbeda dari destinasi wisata urban modern yang umumnya ramai.

Fenomena peningkatan kunjungan wisatawan ini tercatat sangat signifikan, terutama menjelang musim liburan akhir tahun. Keinginan masyarakat untuk mencari tempat rekreasi yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga sarat dengan nilai-nilai historis dan edukatif menjadi pendorong utama. Kawasan ini menawarkan perpaduan yang sempurna antara latar belakang foto yang sangat estetik cocok untuk penggemar fotografi—dan cerita masa lalu yang menarik, menjadikannya pilihan ideal bagi keluarga, pecinta sejarah,maupun wisatawan muda.

Laporan komprehensif ini akan mengulas secara mendalam mengenai berbagai aspek yang menjadikan Kampung Heritage Kajoetangan sebagai spot yang wajib dikunjungi. Ulasan akan mencakup keunikan arsitekturalnya, informasi praktis mengenai biaya dan akses, hingga upaya-upaya konkret yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian warisan budaya yang tak ternilai harganya ini.

BACA JUGA : Rekomendasi Tempat Outbound di Malang, Pilihan Terbaik untuk Kegiatan Super Seru dan Menyenangkan

BACA JUGA : Rekomendasi Tempat Wisata Seru di Kepanjen Malang, Cocok Buat Refreshing atau Liburan Bersama

Arsitektur Kolonial 

Kampung Kajoetangan, yang berlokasi strategis di jantung Kota Malang, merupakan representasi hidup dari permukiman era lampau. Bangunan-bangunan di kawasan ini masih kokoh berdiri dengan ciri khas arsitektur Belanda atau Indisch yang otentik. Ciri-ciri ini mudah dikenali, ditandai dengan jendela-jendela tinggi, sistem ventilasi yang masif untuk menyesuaikan dengan iklim tropis, serta teras depan yang luas, yang dulunya berfungsi sebagai area bersosialisasi.

Keunikan sejarah dan arsitektur ini terbukti mampu menarik minat besar dari masyarakat luas. Rizal Fahmi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kajoetangan, mengonfirmasi lonjakan signifikan dalam angka kedatangan wisatawan. Rata-rata kunjungan harian saat hari kerja telah mencapai antara 500 hingga 700 individu. Angka ini melonjak tajam, bahkan mencapai lebih dari dua kali lipat, setiap kali akhir pekan tiba, yang menunjukkan bahwa popularitas destinasi ini kian menguat di kalangan wisatawan domestik.

Untuk membantu menjaga kelestarian dan kenyamanan, setiap pengunjung diwajibkan membayar biaya masuk yang sangat terjangkau, yaitu hanya Rp10.000 per individu. Dengan tarif yang sama sekali tidak memberatkan ini, setiap wisatawan akan memperoleh peta panduan. Peta ini sangat berguna untuk memandu mereka menelusuri puluhan rumah bersejarah (disebut heritage) yang tersebar secara merata di empat Rukun Warga (RW) yang berbeda, memastikan tidak ada sudut yang terlewat.

Pengalaman Wisata 

Kajoetangan menawarkan lebih dari sekadar pemandangan arsitektur yang indah. Bagi para pemburu konten, travel blogger, dan penggemar fotografi, setiap sudut gang dan fasad bangunan tua di sini adalah latar belakang yang sempurna dan sarat makna. Nuansa vintage dan otentik menciptakan hasil jepretan yang kaya akan cerita dan memiliki nilai estetika yang tinggi, sulit ditandingi oleh studio foto modern mana pun.

Di samping kegiatan visual, salah satu pengalaman paling memikat yang ditawarkan adalah menjelajahi kekayaan kuliner legendaris yang bersemayam di dalam kampung. Kedai-kedai kopi kuno menjadi primadona bagi banyak pengunjung. Kedai-kedai ini masih setia menyajikan kopi tubruk khas Malang yang diracik dengan cara tradisional, ditemani berbagai jajanan pasar yang lezat dan seringkali mengingatkan pada memori masa kecil.

Sensasi menikmati secangkir kopi hangat yang pekat sambil duduk santai di teras rumah kuno berlantai tegel peninggalan Belanda adalah pengalaman yang sangat berharga. Kombinasi antara rasa kopi yang kuat dan otentik, kelezatan jajanan pasar tradisional, dan latar belakang arsitektur Hindia Belanda menciptakan momen bersantap yang unik, menenangkan, dan sulit ditemukan di tempat-tempat hangout modern lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait