Edukasi Wisatawan Soal Kebersihan, Pemkot Yogyakarta Siapkan Fasilitas Baru di Malioboro

Edukasi Wisatawan Soal Kebersihan, Pemkot Yogyakarta Siapkan Fasilitas Baru di Malioboro

Seorang wisatawan tengah berfoto di kawasan Malioboro saat penerapan bebas kendaraan bermotor dan full pedestrian pada Selasa (7/10/2025), kini Pemkot Yogyakarta memberlakukan full pedestrian pada pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB.--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

YOGYAKARTA, diswayjogja.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai memperketat pengelolaan kebersihan jelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa periode Nataru merupakan masa transisi yang kritis sehingga seluruh jajaran harus bekerja ekstra dalam memastikan kawasan wisata tetap bersih dan nyaman bagi wisatawan.

Menurut Hasto, edukasi kepada wisatawan dan pelaku usaha telah dilakukan sejak dini, di mana Pemkot Yogyakarta turun langsung ke hotel-hotel serta pusat-pusat kunjungan wisata untuk memastikan pesan mengenai kebersihan, terutama pengelolaan sampah, dipahami dan diterapkan secara optimal.

“Kami ke hotel-hotel, ke tempat-tempat wisata, edukasi soal sampah sudah kita lakukan. Malioboro bersih setiap saat, bukan hanya hari Selasa (Selasa Wagen). Itu sudah kita canangkan,” ujar Hasto ditemui di Wirobrajan, Jumat (14/11/2025).

BACA JUGA : Renovasi Hotel Cagar Budaya di Malioboro Masuk Tahap Akhir, Sri Sultan Ingatkan Kualitas Detail

BACA JUGA :  Naik Andong di Malioboro Kini Bisa Bayar Pakai QRIS, Dorong Digitalisasi Wisata Yogyakarta

Hasto menjelaskan bahwa pihaknya juga meminta Dinas Kebudayaan dan UPT Malioboro untuk benar-benar menjaga ketertiban pengelolaan sampah dengan menambah jumlah tempat sampah di kawasan tersebut.

Selain itu, sejumlah fasilitas baru akan disiapkan untuk mendukung kebersihan Malioboro secara jangka panjang. Pemkot berencana menambah toilet mobil dan mobil tempat merokok pada tahun anggaran 2026, sebuah langkah yang dinilai penting untuk mencegah puntung rokok dan limbah kecil lainnya tercecer di area publik.

“Kalau tahun 2025 saya tidak bisa membeli karena belum menyusun anggaran. Tapi tahun 2026 saya sudah menyusun anggaran sehingga kita bisa beli fasilitas seperti itu agar puntung rokok dan lainnya tidak tercecer,” jelasnya.

Hasto juga memastikan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya dilakukan di pusat kota, tetapi menyeluruh pada sistem pengangkutan limbah. Dia mengungkapkan bahwa Pemkot Yogyakarta telah melayangkan surat kepada Pemerintah Daerah DIY untuk meminta tambahan kuota pembuangan sampah.

BACA JUGA : Mulai Jam 5 Sore, Malioboro Menuju Kawasan Full Pedestrian dan Ramah Wisatawan

BACA JUGA : Ada 116 Pengamen Pengamen Resmi di 7 Titik Malioboro, Pengamen Liar Bakal Ditertibkan

Permintaan tersebut dikabulkan, dengan tambahan kuota sebesar 1.000–1.500 ton. Kuota itu mulai digunakan sejak sekarang hingga akhir Desember agar tidak terjadi penumpukan saat puncak kunjungan wisata.

“Saya dari sekarang sampai Desember memanfaatkan kuota sekitar 1.500 ton, supaya nanti pas Nataru suasananya longgar,” tutur Hasto.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: